Part 23

7.5K 747 57
                                    

"Kapten permintaan ku jelas, serahkan Kapten Cha padaku, ada urusan yang harus ia selesaikan denganku" ucap pria itu pada Haechan yang hanya memandangnya lurus. Sedangkan Sanha di belakang sana setidaknya paham kenapa kelompok ini yang sudah menandatangani perjanjian damai tiba-tiba menerobos masuk.

Haechan menghela nafasnya pelan, "Kau tahu kapten Cha telah di kembalikan ke negara asalnya, tidak ada gunanya kau mengancam ku seperti ini" jawab Haechan tidak ada nada gentar dalam suaranya, dan jujur saja pria dihadapannya cukup kagum dengan Haechan yang masih bisa menghadapinya dengan tenang.

Pria itu nampak memutar-mutar senjatanya sebelum mengarahkannya pada Mina yang sudah bergetar ketakutan. "Dan tidak ada gunanya juga kau tidak menuruti keinginanku" jawab pria itu, pelatuk pistol sudah ditarik dengan penuh konsentrasi ia mengarahkan moncong senjata tepat di kepala samping Mina yang sudah bergetar ketakutan.

"Jangan sakiti aku, aku mohon hiks" tangis Mina dengan bergetar ketakutan, Mina memandang Haechan penuh permohonan, "tolong aku kapten Jung hiks ... Aku tidak mau mati tolong aku" rintih Mina pada Haechan yang masih memandang datar pada pria yang memprovokasi dirinya.

"Kapten! Your answer" tuntut pria itu namun Haechan justru mengangkat senjatanya. "My answer it's still same" jawab Haechan tanpa ragu.

Pria itu menghela nafasnya pelan, sebelum mengkode pada anak buahnya.

"Aaaakkkhh" jeritan Renjun membuat Haechan tidak mengalihkan pandangannya sama sekali. Namun ia tahu kakak kembarnya tengah di sandera dan di giring keluar dari barak.

"Renjun" pekik Johnny dan Hendery bersamaan saat melihat Renjun yang dipaksa untuk dibawa

"Kau masih punya waktu untuk berpikir kapten, dan selama aku memberikanmu waktu maka saudara tersayang mu akan aku jaga dengan baik" Emosi Haechan benar-benar buruk namun jika ia memulai tindakan lebih dulu di tengah-tengah warga sipil seperti ini, itu termasuk pelanggaran.

Penggunaan senjata api hanya boleh dilakukan untuk melindungi nyawa, lebih lanjut bahwa senjata api hanya boleh dipergunakan dalam keadaan saat membela diri dari ancaman luka berat atau kematian dan mencegah terjadinya kejahatan berat.

Haechan tidak bisa memicu lebih dulu selama belum adanya provokasi. "Hyung aku akan menjemputmu untuk pulang" ujar Haechan dan Renjun yang tadinya panik seketika menatap Haechan dan mengangguk dalam, ia percaya pada Haechan ia percaya pada adiknya yang selalu melindunginya.

"Hem, hyung tidak takut" ujar Renjun sungguh-sungguh yang membuat Haechan tersenyum.

"Persaudaraan yang manis, jangan membenci ku kapten, andai saja wanita cantik itu tidak terlena oleh anak buahku aku pasti tidak akan tahu bahwa pria manis ini adalah saudara mu" ucapan pria itu membuat Haechan menatap pada Mina yang terdiam kaku dengan wajah dingin. 

Setelahnya Haechan hanya dapat memandang dalam diam Renjun yang dimasukan ke dalam mobil. Tanpa berbicara apapun ia pergi dengan menyusul mobil yang membawa Renjun dengan mobil jeep milik militer yang terparkir.

"HAECHAN" teriak Lucas dan Sungchan bersamaan namun percuma Haechan sudah membawa mobil itu dengan kecepatan tinggi, sedangkan Felix dan Sanha hanya memandang dalam diam. Namun Sanha memilih untuk pergi juga, "kau mau kemana?" Tanya Felix.

"Ke barak utama, bagaimanapun ini tetap harus dilaporkan belum lagi ada warga sipil yang di culik" ucap Sanha pada Felix walau sebenarnya bukan itu tujuannya ke barak utama.

Mina yang kini menjadi perhatian banyak orang yang menatapnya, "apa yang kau lakukan sih" bentak Yeri pada Mina yang hanya dapat terdiam.

"YAA JANGAN HANYA DIAM BODOH, KAU HAMPIR MENCELAKAI BANYAK ORANG" bentak Yeri tidak sabaran ia bahkan juga mendorong tubuh Mina hingga wanita itu terjatuh.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang