Part 14

10.3K 940 97
                                    

Bruk

Haechan hanya melihat para rekannya jatuh berbaring di ranjang masing-masing, namun keningnya langsung mengkerut saat melihat Lucas yang berbaring santai di ranjangnya.

Set

Bruak

"Aduh" rintih Lucas yang tiba-tiba sudah berbaring di lantai, tanpa perasaan Haechan menariknya dari tempat tidur sebelum ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sanha hanya terkikik geli melihat nasib Lucas, "kau sudah tahu kapten kita itu tidak suka jika ada yang berbaring di ranjangnya sebelum mandi kau malah menantangnya" ujar Sanha prihatin namun wajahnya justru tersenyum puas akan nasib Lucas.

"Aku lelah sekali" ujar Lucas, "kita sudah setahun disini kenapa pelatihan dan tugas-tugas begitu banyak sekali setiap harinya" tambah Lucas.

"Kalau kau mengeluh lagi setelah ini ku jahit mulutmu" ancam Felix yang sudah membuka matanya, membuat Lucas hanya dapat memberengut wajahnya itu manly sekali jadi jika ia bersikap begitu jatuhnya bukan lucu tapi malah seram.

Cklek

"Kapten tugasmu sudah selesai?" Tanya Lucas antusias, yang dibalas anggukan oleh Haechan membuat Lucas menatapnya penuh harap sebelum...

"Jangan berharap aku akan membiarkanmu menyalinnya" ujar Haechan dingin yang membuat Lucas langsung pundung.

"Untuk pelatihan besok, kita masih kekurangan satu orang bagaimana?" Tanya Felix, Haechan membalik badannya untuk menghadap pada teman-temannya. "Jung Sungchan akan menjadi bagian dari kita untuk pelatihan kita besok" jelas Haechan.

"Aku harap kita tidak pergi ke daerah yang susah mencari makan lagi" gerutu Sanha, masih teringat jelas diingatan mereka saat mereka dikirim untuk pelatihan di gurun Sahara, karena bahan makanan mereka disita oleh para dosen. Kapten mereka yang terkadang agak aneh ini bisa-bisanya memberi mereka kalajengking dan ular cobra panggang.

Ketiganya sontak memandang Haechan dengan ekspresi ngeri luar biasa. Wajah boleh manis tapi jika sedang serius percayalah tidak ada satupun mahasiswa yang seangkatan dengan mereka yang berani melawan Haechan.

Badannya mungkin tidak sebesar tiga rekannya. Tapi kekuatan dan kelincahannya bertarung adalah yang terbaik seangkatannya. Dia juga sangat jenius, hal yang tidak pernah Haechan ungkapkan pada keluarganya.

Saat di korea Haechan sengaja membuat nilainya dibawah Renjun agar kakak kembarnya tidak merasakan hal yang ia rasakan. Namun ketika disini, masa depan serta hidup dan matinya dipertaruhkan sudah pasti Haechan tidak bisa bersikap pura-pura bodoh bukan.

"Kalian cepat tidur, jangan ada satupun dari kalian yang berani bangun kesiangan besok" ancam Haechan yang seketika membuat bulu kuduk mereka langsung berdiri, tanpa perlu diperintah dua kali masing-masing pemuda yang tadinya sedang melakukan aktivitas mereka langsung berlari menuju tempat tidur.

*********

Priiittt....priiittt....priiittt

Tiupan peluit yang terdengar langsung mengambil perhatian seluruh siswa West Point yang sedang berkumpul. Setiap dari mereka sedang memaki dalam hati saat mengetahui lokasi pelatihan kali ini adalah HUTAN AMAZON.

Lucas memandang Haechan dengan ngeri, sebelum berbisik "apa kita akan makan anaconda kali ini?" Bisikan Lucas langsung terdengar oleh Felix dan Sanha yang langsung menahan muntah, sedangkan Sungchan yang baru pertama kali satu kelompok dengan sepupunya itu hanya memandang bingung ketiga pemuda dihadapannya.

"Selamat datang di area pelatihan kita berikutnya" sapa salah seorang dosen oada para siswa, ucapannya begitu bersemangat berbanding terbalik dengan para siswa yang tengah memandang ngeri pada area hutan.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang