Part 27

7.2K 766 49
                                    

Renjun terbangun tengah malam, besok sudah waktunya ia kembali ke korea bersama dengan daddy dan kakaknya. Namun Renjun malah merasa ada yang mengganjal di hatinya.

"Dua puluh satu, dua puluh dua, dua puluh tiga"

Suara hitungan dari luar membuat Renjun menatap keluar jendela, ia bisa melihat beberapa tentara sedang melakukan push up. Dan sosok seseorang menjadi objek perhatiannya. Renjun malam itu menghabiskan malamnya dengan berdiri di jendela seraya menatap sosok gagah yang tengah memberi perintah pada para tentara.

"Hoam"

Shotaro menatap Renjun dengan penuh selidik, "semalam apa yang kau lakukan? Begadang?" Tanya Shotaro menuntut dan Renjun hanya menggigit bibirnya tanpa berniat untuk menjawab.

"Hoy, jawab aku" ujar Shotaro yang membuat Renjun justru pergi dan pura-pura melakukan sesuatu, Shotaro memicingkan matanya dan menatap Renjun penuh selidik.

Puk puk

Shotaro menolehkan kepalanya saat merasa ada yang menepuk pundaknya. Tampak sebuket bunga di hadapannya yang membuat ia bingung.

"Hay" sapa Sungchan dari balik bunga serata tersenyum lebar pada Shotaro yang balas tersenyum lebar pada Sungchan.

"Ini buatku?" Tanya Shotaro seraya menerima bunga yang disodorkan oleh Sungchan, dan Sungchan hanya mengangguk.

"Kalau begitu aku pergi dulu ya" ujar Sungchan sebelum berlari kencang, meninggalkan Shotaro yang tersenyum malu seraya menciumi bunga yang ada ditangannya.

"Cieeeeee" goda Renjun dan beberapa perawat yang ada disana pada Shotaro yang semakin tersenyum malu.

Namun tiba-tiba, "Renjun-ssi" panggil Mina yang menbuat Renjun menatap pada wanita yang ada dibelakangnya itu.

"Ya?" Tanya Renjun sembari menatap lurus pada Mina yang tengah menunduk. "Ada apa?" Lanjut Renjun.

Mina sempat terdiam dan berpikir sebelum akhirnya ia balas menatap Renjun, "aku ingin minta maaf atas apa yang terjadi padamu" cicit Mina namun Renjun hanya diam tanpa membalas. "Saat itu aku tidak bisa berpikir jernih, aku terlalu cemburu sampai tidak berpikir jauh akan akibat yang dapat ku timbulkan" jelas Mina.

"Karena itu tolong maafkan aku, aku benar-benar merasa bersalah" jelas Mina seraya menatap Renjun penuh harap.

"Seenaknya....." Shotaro baru saja akan berujar namun Renjun sudah mencegahnya.

"Kang Mina, jika karena kejadian kemarin aku yang terluka, aku berpikir memang itu takdirku" ujar Renjun dengan nada datar, "namun adikku kemarin yang terluka, ia hampir celaka hanya karena ulah mu" tambah Renjun dengan nada marah.

"Jadi" ucapan Renjun membuat Mina menatapnya dengan sedih, "aku tidak bersedia memaafkan dirimu, mulai sekarang jangan pernah berani muncul di depanku apalagi membuat masalah pada hubungan adikku" ancam Renjun seraya maju mendekati Mina yang langsung mundur.

"Kalau kau masih keras kepala" Renjun berkata seraya mengacungkan jari telunjuknya pada Mina yang sudah nampak ketakutan, "aku akan membuatmu merasakan bagaimana rasanya perutmu dibedah karena adanya bom"

"Aaaaa...aaaaaaa" selesai Renjun berkata Mina langsung menjerit ketakutan seraya berlari kencang entah kemana, membuat Renjun menyeringai karena berani menakuti Mina.

Shotaro memandang Renjun dengan wajah tersenyum puas, bahkan Haechan dan anggotanya lalu Jaemin, Jeno dan Hendery memandang Renjun dengan sedikit kagum.

"Kau ini belum sembuh tapi berani menakuti anak orang" omel Haechan yang kini telah berdiri disamping Renjun. Renjun tersenyum lebar seraya memegang lengan Haechan, "aku sudah sembuh kok" sahut Renjun, "karena ada dokter hebat yang menyelamatkan ku" jawab Renjun dengan nada senang.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang