Part 26

7.2K 681 45
                                    

Haechan menatap tidak percaya pada sosok Jaemin dihadapannya, belum lagi pada orang-orang yang tewas karena tembakan Jaemin. Tepat dibagian tengkorak belakang, dan juga bagaimana Haechan tidak menyadari kedatangan Jaemin. Ia jelas menyadari kedatangan Eunwoo karena itu Haechan bersikap santai dan akan mulai menyerang saat Eunwoo keluar namun kehadiran Jaemin sama sekali tidak disadarinya.

Haechan berusaha berdiri dan menghampiri Jaemin yang langsung memeluknya dengan erat. "Kau baik-baik saja?" Tanya Jaemin dengan nada khawatir yang membuat hati Haechan terasa hangat.

Dor! Dor!

Dua orang yang tadinya hanya tertembak di bagian dada oleh Eunwoo nampak akan melakukan perlawanan saat melihat rekannya mati. Dan sekali lagi Jaemin dan Eunwoo melepaskan tembakan ke arah mereka. Kali ini tepat di dahi orang-orang itu.

Haechan menatap wajah Jaemin yang mengeras dengan terkejut, ia tidak pernah melihat ekspresi ini dulu di wajah Jaemin. "Jangan marah" bisik Haechan pelan pada Jaemin yang seketika langsung tersadar. Jaemin sudah akan menggendong Haechan saat ia mendengar suara langkah kaki.

"Tunggu disini, kita kedatangan tamu" ucap Jaemin seraya memandang lorong panjang di depan dengan wajah dingin. Haechan akan bengkit, "biar kubantu" ucap Haechan namun  Jaemin kembali mendudukan Haechan.

"Beristirahatlah, kau terluka tunggu aku sebentar disini" ujar Jaemin, Haechan nampak akan menolak sebelum bibir Jaemin malah mengecupnya di hadapan Sanha dan Eunwoo.

Cup

"Tunggu disini" ujar Jaemin dengan nada tegas yang tidak bisa dibantah Haechan.

Eunwoo pun membawa Sanha untuk duduk di samping Haechan, "hati-hati hyung" ujar Sanha yang dibalas anggukan pelan oleh Eunwoo. Jaemin dan Eunwoo lalu berdiri berdampingan, mereka hanya menunggu sampai orang-orang itu muncul di hadapan mereka. (Auto bayangin visual Jaemin berdampingan ama Eunwoo, menjerit batinku).

Haechan menatap terpana pada cara Jaemin berkelahi, "bagaimana bisa ia seahli itu ketika dulu ia tidak suka kekerasan" bisik Haechan lirih.

"Kenapa kapten?" Tanya Sanha saat mendengar suara pelan dari Haechan. "Tidak ada" jawab Haechan cepat seraya menggelengkan kepalanya.

Sanha lalu mendekati Haechan, "kau baik-baik saja kan kapten, apa bisa ular itu masih bekerja?" Tanya Sanha khawatir.

"Aku baik-baik saja selain mual dan kepalaku pusing aku tidak mengalami gejala lain" ucap Haechan yang membuat Sanha menghela nafasnya lega. Keduanya lalu menatap pada Eunwoo dan Jaemin yang saling membantu, bahkan saat Eunwoo memegang tangan Jaemin lalu Jaemin sedikit melompat untuk menendang orang dihadapannya, aksi itu membuat Haechan dan Sanha langsung terpukau bukan apa, tapi jujur saja mereka berdua tampak keren saat melakukannya.

"WOW" pekik keduanya sedikit keras hingga mengalihkan perhatian Jaemin dan Eunwoo, entah kenapa keduanya malah tersenyum malu sebelum menumbangkan dua orang lagi. Eunwoo dan Jaemin lalu mengikat setiap orang yang masih hidup dengan tali seadanya.

Dan untungnya Sungchan dan Felix telah datang. "Amankan daerah ini, nanti aku akan melapor pada komandan" ucap Haechan.

"Komandan memerintahkan dirimu untuk istirahat" jelas Sungchan yang nampak lega karena Sanha dan Haechan tidak terluka terlalu parah.

Jaemin sedikit gemas melihat Haechan yang masih sibuk bekerja, namun ia harus maklum Haechan adalah kapten dalam tim, tanggung jawab lelaki itu pasti cukup berat.

Kembalinya mereka ke barak disambut antusias oleh banyak prajurit, nampak Johnny yang melihat Haechan kembali sudah akan mendatangi Haechan sebelum Jaemin bergerak lebih dulu dengan membawa Haechan dalam gendongannya.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang