Jaemin berjalan pelan tepat dibelakang mama dan adiknya sebelum netranya menangkap punggung yang amat dikenalnya. Kaki Jaemin langsung berlari menuju pemuda yang tengah memeluk seseorang dengan erat.
"Haechan" bisik Jaemin pelan, ia sudah tersenyum senang saat melihat Haechan namun matanya langsung membulat saat melihat ada yang hendak memukul Haechan dengan cepat Jaemin berlari dan menahan kayu yang hampir mengenai kepala orang yang memeluk Haechan.
"Siapa kau jangan ikut campur" bentak pemuda yang menyerang Haechan pada Jaemin yang justru termangu menatap pada Haechan yang juga tengah menatap Jaemin dengan bingung.
Jaemin terlalu fokus menatap Haechan sampai tidak sadar balok kayu yang dipegangnya telah ditarik. Kepalanya langsung dihantam dengan kuat membuat Jaemin langsung saja terjatuh, "Haechan" bisik Jaemin yang masih bisa didengar oleh Haechan.
"JAEMIN" jerit Winwin dan Shotaro bersama, keduanya sudah cukup terkejut kala Jaemin tiba-tiba berlari, dan kini saat mereka mengikuti yang ada Jaemin malah dipukul kepalanya oleh orang yang tidak dikenal.
"JAEMIN ... HIKS PUTRAKU JAEMIN BANGUN NAK... HIKS JAEMIN TOLONG .. TOLONG" jerit Winwin, tidak lama para perawat telah datang dengan membawa brankar.
Pemuda yang membuat keributan bergegas diamankan oleh pihak keamanan. Sedangkan Haechan masih terpaku menatap pada Jaemin yang dibawa pergi.
Potongan-potongan ingatan hadir di dalam kepala Haechan, Haechan mengerutkan keningnya saat merasakan sakit luar biasa di kepalanya. "Jaemin" lirih Haechan sebelum terjatuh pingsan.
"HAECHAN" pekik Taeyong kaget, untungnya setelah itu datang Mark yang mendapatkan informasi bahwa mama dan adiknya diserang oleh orang tidak dikenal. Setelah meletakan Haechan dipunggungnya Mark langsung berlari membawa adiknya ke dalam kamar rawatnya.
Sedangkan Jaemin yang segera diatasi oleh dokter, namun kondisinya cukup memprihatinkan. Bahkan sudah hampir setengah jam dan Winwin belum mendapatkan informasi apapun mengenai putranya.
Shotaro pun cukup terkejut dengan apa yang terjadi, ia memang sering bertengkar dengan Jaemin namun bukan berarti ia bisa baik-baik saja jika kakak kembarnya terluka seperti itu.
"Jaemin-ah aku memang ingin kau mendapatkan karma karena menyakiti Haechan, tapi bukan seperti ini juga brengsek" lirih Shotaro seraya menutup wajahnya, isakan lirih langsung keluar begitu saja dari bibirnya.
Winwin yang melihat Shotaro menangis langsung saja memeluk putranya, "dia akan baik-baik saja, kakak mu akan baik-baik saja" bisik Winwin menenangkan Shotaro atau lebih tepatnya dirinya sendiri.
Tap tap tap.
"Mama" panggil seorang pemuda pada Winwin.
"Dejun,"
"Jaemin bagaimana, dan apa yang terjadi ma?" Tanya pemuda itu dengan nada menuntut.
"Ceritanya panjang" jawab Winwin lalu duduk, tidak lama dokter yang memeriksa Jaemin lalu keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
후 회 (Nahyuck)
FanfictionHaechan memilih pergi jika itu bisa mengobati luka yang ada di hatinya