Part 12

11.7K 1.1K 63
                                    

Shotaro memandang Jaemin dengan sedih saat melihat pemuda itu menolak untuk makan lebih banyak. Padahal Jaemin baru makan tiga suap saja.

"Jaemin-ah, makanlah lebih banyak mama memasak ini spesial untukmu bukankah ini semua makanan kesukaanmu" bujuk Winwin seraya menyodorkan sendok berisi makan ke dekat mulut Jaemin.

Namun Jaemin langsung menggelengkan kepalanya, "Jaemin sudah kenyang ma" jawab Jaemin pelan seraya mencoba untuk berbaring lagi, "Jaemin lelah ma, boleh Jaemin istirahat" pinta Jaemin.

Winwin menahan tangisnya melihat Jaemin yang sudah menutup matanya dengan erat. Sebelum merapikan segala makanan yang dibawanya. Shotaro menahan tangan Winwin, "mama bilang mau pergi ke kantor papa bukan, tinggalkan saja ma biar Shotaro yang memberi makan Jaemin" ujar Shotaro, Winwin sempat ingin menolak mengingat bagaimana kacaunya hubungan Jaemin dan Shotaro.

Tapi pada akhirnya ia memilih untuk percaya pada Shotaro, siapa tau Shotaro bisa membujuk Jaemin untuk makan sedikit lagi. "Kalau begitu mama pergi sebentar, jangan bertengkar" pesan Winwin sebelum pergi.

Saat melihat mamanya sudah pergi Shotaro berjalan mendekati ranjang Jaemin sebelum menghela nafasnya panjang. Plak, tanpa perasaan ia pukul punggung Jaemin dengan kuat.

"APA?" Tanya Jaemin dengan wajah dingin.

"MAKAN" ucap Shotaro seraya memandang Jaemin dengan tatapan tajam.

"Aku kenyang" sahut Jaemin singkat sebelum memejamkan matanya lagi.

Splash... Splash....Splash

Dengan usilnya ia mengambil air di gelas sebelum ia cipratkan ke muka Jaemin, "SHO" bentak Jaemin.

"Apa" sahut Shotaro santai, "aku bilang makan, mama bangun pagi-pagi hanya khusus memasakan makanan kesukaan mu, "setidaknya hargai kerja keras mama" omel Shotaro namun Jaemin hanya mengabaikan ucapan Shotaro.

"Lagipula aku berjanji pada seseorang untuk menjagamu" tambah Shotaro.

"Aku tidak peduli" jawab Jaemin.

Shotaro memandang Jaemin dengan sangsi, "meski itu Haechan sekalipun" sahut Shotaro dengan nada jutek yang seketika membuat Jaemin membuka matanya dan menatap Shotaro dengan tatapan menuntut.

Namun Shotaro malah duduk di sofa seraya menyilangkan kakinya, "aku tidak akan mengatakan apapun sebelum makanan di meja itu habis" sahut Shotaro acuh, sedangkan Jaemin sedang merasa gundah dihatinya.

Percaya atau tidak pada ucapan Shotaro, namun ia memilih untuk percaya dengan cepat ia turun dari ranjang dan mulai menyuapkan makanan yang tadi dibawakan oleh mamanya.

Shotaro tersenyum puas melihat bagaimana lahapnya Jaemin makan, tanpa sepengetahuan Jaemin ia langsung membuka handphonenya dan mulai mereka Jaemin yang sedang makan.

Ting

Mama❤️❤️
Sho mama akan tambah uang jajanmu 👍👍👍

Shotaro berteriak girang dalam hati saat membaca pesan dari mamanya.

Ting, satu pesan muncul lagi

Dejun Nii
Adik pintar begitu yang akur dengan Jaemin, ngomong-ngomong kau beri apa anak itu sampai mau menuruti mu???

😈Papa Yakuza
Sho, pulang nanti PSP baru permintaan mu akan datang, good Job son

Wajah Shotaro semakin sumringah ketika membaca pesan dari papanya, sampai tidak sadar jika makanan milik Jaemin telah habis semuanya.

"Jadi sekarang jelaskan maksud dari ucapanmu?" Tanya Jaemin tidak sabar.

Shotaro berdecak, "kenapa dulu kau keras kepala sekali, jika pada akhirnya kau terjatuh seperti ini untuknya" omel Shotaro, "katakan Sho" sahut Jaemin tidak sabar.

후 회 (Nahyuck)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang