6. Sedikit Tentang Ayah

4.1K 435 40
                                        

Sky tidak pernah membayangkan akan melihat kejadian berdarah semacam ini di kediaman keluarga Alatas. Pagi dimana Sky turun lebih lambat dari biasanya dan pemandangan yang didapatinya dari atas anak tangga adalah Rasha yang tergeletak di lantai dasar dengan kepala berdarah dan beberapa saudaranya yang mengelilinginya. Samar-samar Sky dapat mendengar bisik-bisikan para pekerja yang membicarakan bagaimana Rasha terpeleset dari anak tangga hingga berakhir seperti di bawah sana.

Matanya berpendar pelan, Sky merasakan tangannya mulai bergetar. Bayang-bayangan tentang kejadian empat tahun yang lalu kembali berputar. Perlahan dengan kaki melemas dan sedikit bergetar Sky memutar langkahnya untuk kembali ke kamar. Total tidak menyadari tatapan tajam milik Raja yang menyorot tepat di punggungnya.

Sky menutup pintu kamarnya dengan terburu-buru dan membiarkan tubuhnya meluruh di balik pintu. Kedua telapak tangannya yang bergetar diangkat untuk menutupi wajahnya, berusaha menenangkan dirinya sendiri yang mulai kacau. Sky memiliki sedikit trauma tentang genangan darah. Karena Ayah kandungnya direnggut paksa tepat di saat Sky melihat genangan darah manusia untuk pertama kalinya dalam hidupnya.

Empat tahun yang lalu Sky yang berusia dua belas tahun baru pulang dari sebuah Festival bersama Ayahnya saat mereka kemudian bergegas menuju Bandara untuk menjemput Angel yang baru kembali dari trip luar negeri bersama teman-temannya. Karena jalur lalu lintas yang amat padat di sore hari menjelang malam itu, Ayah Sky memutuskan untuk mengambil jalan pintas menuju Bandara.

Hingga di jalan pintas itu lah hal yang tak pernah terbayangkan dalam benak Sky terjadi. Sky dan Ayahnya mengalami musibah perampokan yang rasa-rasanya juga dapat Sky sebut sebagai pembantaian.

Mobil dan barang-barang berharga milik mereka lainnya dirampas paksa. Bahkan walaupun Ayah Sky telah memberikan banyak perlawanan, mereka tetap saja kehilangan segalanya karena jumlah penjahat itu yang jauh lebih banyak. Sekuat tenaga Ayah Sky berusaha melindungi putra satu-satunya dari serangan benda tajam dan pukulan dari para penjahat yang murkah akibat mendapatkan perlawanan. Merelakan punggung dan bagian tubuhnya yang lain ditikam berkali-kali yang disertai dengan pukulan bringas.

"A-ayah...."

Sky cepat-cepat membuka matanya yang terpejam saat bayangan empat tahun lalu kembali berputar di dalam kepalanya. Serpihan memori itu belum selesai berputar saat napas Sky justru sudah mulai memburu kencang. Jantungnya berdegub kencang dan Sky bisa merasakan dingin pada telapak kakinya.

Tangannya lalu tergerak untuk meraba bekas jahitan pada perut kanannya. Tempat dimana satu-satunya tikaman belati berhasil menyelinap menembus kulitnya di saat Ayahnya telah berusaha melindungi Sky semaksimal mungkin.

Dan memori kelam itu kembali lagi...

***

"Rasha mengalami geger otak ringan. Benturannya cukup keras hingga untuk mengantisipasi terjadinya pendarahan lanjutan, kami akan memberikan perawatan intensif. Dokter akan datang tiap delapan jam sekali untuk memeriksa kondisi Rasha."

"Berikan penanganan terbaik untuk anak saya. Jangan sampai ada keteledoran sedikitpun." ucap Renand tegas.

"Kami akan memastikan hal itu Tuan Renand. Saya akan menjamin putra anda mendapatkan perawatan terbaik di rumah sakit kami."

"Jangan sampai ada kekurangan apapun, Dokter." ucap Angel.

"Tentu Nyonya Alatas. Kami akan memastikan hal itu."

Renand dan Angel mengangguk. Setelah itu mereka di arahkan menuju ruang rawat untuk menunggu sementara Rasha sedang dalam perjalanan menuju ruang rawat melalui jalur khusus.

Alatas brothers memimpin jalan sementara Renand dan Angel menyusul di belakang. Karena terlalu tiba-tiba, tidak semua dari putra Alatas ikut ke Rumah Sakit. Seperti Raja dan Ragan yang memutuskan akan menyusul di siang hari demi mempercepat waktu keberangkatan Rasha ke rumah sakit.

SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang