Dunia Terasa Menyeramkan Tanpa Genggaman Tanganmu

719 111 21
                                    

Warning:bacanya pelan-pelan,jgn buru-buru.

***

"Duh,sicantik kemana ya?"

"Pak,liat istri saya ngga?"

Begitulah kalimat yang diucapkan Chanyeol mana kala sang istri tak nampak di pelupuk mata,atau tak terasa genggaman tangannya.Dimana pun,Siapa pun,akan dia tanyakan pertanyaan yang sama saat dia mengingat istrinya.

Pukul 6 lewat 12 menit waktu petang.Kaki jenjang itu menapaki rumah dengan semangat,melewati pintu berukir,lalu menuju ruang tengah.Tidak ada sambutan hangat,terus dia berjalan menyusuri ruangan nan luas itu hingga berbelok ke dapur dengan aksen putih gading.Sosok wanita berambut panjang dengan kulit putih dan bibir merona itu belum juga terlihat.

Dimana dia?

Gumamnya dalam hati.Dia menoleh ke kanan,dapur itu mengkilap dan bersih,tidak ada siapa-siapa disana.Kepalanya menoleh ke kiri menghadap taman belakang luas,dipenuhi berbagi tanaman hias eksotik yang bervariasi,tapi terasa kurang apik karena sosok cantik rupa itu masih absen dari pelupuk mata.

"Istri saya mana,mba?" Tanya Chanyeol pada mba Yuri,asisten rumah tangganya yang sedang lewat membawa keranjang berisi kain yang terlipat rapi.

"Ibu sedang pergi,pak" jawab Yuri dengan kesusahan.Karena keranjang kain itu cukup berat.Yuri menggendong dengan kedua tangan,wanita yang hampir 4 tahun bekerja dikediaman Park itu berhenti dipersimpangan dapur dan ruang laundry.

"Pergi kemana,mba?kok ngga bilang sama saya?" Kemudian Chanyeol merogoh saku.Mengecek pesan dari Kyungsoo,apakah dia ada lupa membaca pesan dari istrinya atau tidak.Dia buka lockscreen bergambar genggaman tangan dirinya dan Kyungsoo ditepi pantai.Mengecek panggilan tidak terjawab dan pesan masuk.

Ternyata tidak ada,pesan terakhir dari Kyungsoo adalah pukul dua belas siang yang mengingatkan Chanyeol agar tidak lupa makan.

"Saya ngga tau,pak.Ibu ngga bilang mau kemana" Yuri meletakkan keranjang kain ke meja terdekat.Karena dia tahu,majikannya akan bertanya lebih banyak lagi soal istrinya.

"dia keluar nyetir sendiri,mba?"

Yuri mengeleng "tadi naik taksi katanya,pak"

"Tadi bajunya rapi?" Tanya Chanyeol sambil meletakkan ponsel ketelinganya.Dia sedang menghubungi kontak yang dia beri nama Kyungsoo-ku dikontak telepon,tapi tidak kunjung dijawab.

"Tadi pakai dress kesukaan ibu yang warna biru muda motif bunga-bunga,pak.Terus dandan cantik pake lisptik ombre,pak"

Chanyeol mengerutkan alis,Kyungsoo paling malas berdandan,apalagi memakai lipstik yang merepotkan."kemana dia?" Sambil menggerutu menatapi layar ponsel yang masih memanggil.

Akhirnya setelah 2 kali percobaan,panggilannya diangkat.

"Helo"

"Ah,yang.kamu dimana?"

"Kamu udah pulang,yang?"

"Udah,tapi kata mba Yuri kamu pergi,dandan lagi.kamu kemana?kok ngga ngabarin aku?"

Terdengar Kyungsoo mengela nafasnya.

"Sayang,kamu dimana?"

"Aku dicentral park,pengen jajan takoyaki yang baru buka.Tapi antri lama banget.Sebenarnya aku udah mau balik,karena aku tau kamu bakalan sampe rumah jam segini,tapi nanggung,yang.aku udah ditengah ini antriannya"

"Kamu ini aneh-aneh aja.kalau kamu mau,kan bisa bilang sama aku,biar aku beli sama outletnya sekalian,biar kamu ngga antri"

"Tuh kan,langsung sombong.Males ah"

SEBUAH EPISODE :Chansoo/BaeksooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang