Sore harinya,kyungsoo berakhir diruang UGD,dia terbaring tak berdaya diatas brankar ditemani pak min dan assisten pribadinya luhan.
"Lulu" panggil kyungsoo lemah.
"Iya"
"Tolong hubungi chanyeol, bilang kalau aku masuk rumah sakit"
"Sudah, chanyeol dan orang tua mba sudah saya kabari.Pak siwon karena masih di australia,menyampaikan salam tadi.dan ibu yoona juga masih diitaly,beliau akan menelpon nanti malam katanya,sedangkan pak chanyeol belum membaca pesan dariku"
"Lalu aku akan ditemani siapa menginap dirumah sakit malam ini?kau kan punya anak kecil,tidak mungkin kau yang menjagaku dan meninggalkan anakmu dirumah"
Lulu pun menggaruk tengkuk,matanya kemudian melirik kearah pak min.
"Tidak mungkin pak min yang menemaniku,lulu" kyungsoo setengah merengek,menjadi manja dan kekanakan adalah hal wajib jika kyungsoo sedang sakit.
"Tidak mau tau,kau tidak boleh pulang!kau harus lembur menemaniku menginap dirumah sakit malam ini!".
"Tapi,.."
"Tidak ada tapi-tapi,kau harus menemaniku malam ini,aku tidak peduli soal anakmu yang masih kecil,kau kan assisten pribadiku,kau harus menjagaku setiap saat!"
Luhan mengumpat berjuta kali dalam hati.Meskipun sedang terkulai lemas,kyungsoo tetap saja membuat dia naik darah.Memiliki bos yang pemarah,egois dan kekanakan seperti kyungsoo bukanlah impian.Namun dia harus bertahan karena bayarannya cukup fantastis dan bisa membantu keluarganya.Lagi-lagi luhan menarik nafas dalam,mengubur dalam rasa amarah karena dia tak boleh terpancing,sekali salah,dia bisa dipecat.Karena kyungsoo memang segila itu.
"Baiklah.ijinkan aku menelpon suamiku dulu untuk mengabarinya".
Kyungsoo mendengar pembicaraan luhan dan suaminya,terdengar kalau luhan panik.Sepertinya sang suami tak mampu mengurus anak bayi berumur sepuluh bulan sendirian.Kyungsoo mendengarkan dengan seksama hingga hatinya tercubit.Betapa kejam dia,jika menahan luhan disisinya sementara anak kecil itu lebih membutuhkan ibunya.Dia jadi tak tega.
Setelah selesai bertelepon,luhan kembali duduk didekat kyungsoo sambil merapikan meja nakas kyungsoo yang berantakan.
"Lulu.." suara sengau kyungsoo mengalihkan perhatian sang assisten.
"Iya,soo"
"Kau pulang saja,tidak usah menginap disini"
"Lalu,bagaimana denganmu?"
"Aku bisa sendiri,lagipula aku sudah mendapat dosis obat,jadi aku hanya akan tidur sepanjang malam,aku tidak terlalu membutuhkanmu"
"Kalau begitu,biar aku hubungi chanyeol sekali lagi,siapa tau.."
"Tidak usah!jangan!" Kyungsoo memegangi wajah dengan kedua tangan."kulit wajahku pucat,bibirku juga kering,aku sedang berantakan,lu.Lebih baik dia tidak melihatku dalam keadaan jelek seperti ini".
"Ya ampun,soo.kau tidak perlu memikirkan masalah itu. chanyeol juga tak akan mempedulikan Soal itu"
"Tapi aku peduli,aku tidak mau dia jadi ilfeel jika melihatku seperti ini"
Kyungsoo meringkuk dibalik selimut.Tak mau beradu debat lagi dengan luhan karena dia tak punya tenaga ekstra.Walau berat,lulu memilih untuk pulang dan mengurus anaknya.Sebelum pergi dia menyediakan keperluan kyungsoo diatas nakas.Mematikan semua lampu dan menyisakan lampu tidur menyala.
Suasana kamar kyungsoo terasa senyap sejak kepergian luhan.Pukul delapan malam,dan dia seorang diri terkapar dirumah sakit.Bohong jika hatinya tak merasa sedih.Sudah berkali-kali hal serupa terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBUAH EPISODE :Chansoo/Baeksoo
Fiksi PenggemarKumpulan ONE SHOT story chansoo/baeksoo. Berisi berbagai genre, Mostly angsty, Fluff Romance Slice of life GS Area,dipersilahkan untuk mengabaikan jika tidak suka. Tadinya berjudul kyungyeol one shot