"Lo kok kelihatan senyum-senyum terus dari tadi? Gue jadi distracted." -Emryn-
------------------------------------------------------
Alesha memandang bayangan dirinya di cermin toilet kampus. Di sana tampak seorang wanita ramping mengenakan celana, kemeja dilapisi outer panjang selutut, serta kerudung bermotif kembang pancawarna kecil-kecil. Riasan natural membuat wajahnya tampak lebih segar. Ya Allah, sebagaimana engkau memperindah tubuhku, maka perindah pula akhlakku.Perempuan itu tersenyum lalu menyapa dirinya. "Dear Alesha ... makasih ya, sudah berjuang sejauh ini. Semoga kedepannya kita makin kuat. Fighting!" Selama ini ia sering berusaha memahami orang lain, tapi lupa memahami dirinya sendiri. Ia Sering berterima kasih pada orang lain, tetapi tidak pernah berterima kasih pada diri sendiri.
Alesha melangkah dengan mantap menyusuri koridor. Suara sepatu pantofelnya bergema di ruangan berlangit-langit tinggi itu. Pagi ini ada meeting dengan Emryn dan Rania. Outfit yang dikenakannya itu, dibelinya dengan gaji pertama, sebagai hadiah untuk diri sendiri. Meskipun harganya tidak mahal, tapi dia tetap merasa bahagia. Ia ingin mengawali hari-hari yang lebih baik mulai dari berpenampilan yang membuatnya lebih percaya diri.
Emryn dan Rania sudah datang lebih dulu sambil menikmati secangkir kopi. Alesha masuk dan langsung duduk di salah satu sofa single. "Sorry, udah lama nunggunya ya?" Bukanya menjawab, tapi mereka berdua malah tertegun beberapa detik memandangi Alesha dari kepala sampai ujung kaki. "Kenapa? Ada yang salah?" Alesha memeriksa pakaiannya, khawatir ada yang aneh.
"You look ...." Emryn tersenyum, tidak meneruskan kata-katanya.
"Look ... apa?" Alesha semakin gelisah. Dia lupa kapan terakhir menata penampilannya dengan serius. Jangan-jangan malah keliatan norak.
"Gorgeous ... itu yang mau lo bilang kan, Em?" Rania menyambung kalimat Emryn. "Tapi gue juga setuju kok sama Emryn. Lo hari ini cantik banget, auranya keliatan beda. Positif." Emryn tidak menyangkal kata-kata Rania.
Alesha tertawa geli. "Kayaknya kacamata lo udah harus diganti deh. Masak emak-emak beranak tiga dibilang gorgeous. Nih, mojang Bandung baru pantes dibilang begitu." Alesha menepuk lengan Rania.
"Seleranya memang emak-emak, Sha. Kalo nggak emak orang, emak kucing yang dibilang cantik."
Alesha tertawa melihat reaksi Emryn yang cuma bisa mesem-mesem digoda Rania. Memang sejak kuliah dulu Alesha tidak pernah melihat Emryn suka pada siapapun. Padahal dia populer dan bintang kampus. Syukurlah sekarang hatinya sudah nyangkut ke Rania. Hipotesis Alesha.
Emryn menyalakan flat screen 50 inch sebagai pengganti papan tulis untuk meeting mereka. Profesor muda itu menangani proyek bersama pemerintah daerah untuk mengkaji pembangunan transportasi massal berbasis rel. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus meningkat 5-6 % setiap tahun. Apalagi di kota-kota besar. Kemacetan sudah jadi masalah yang sulit diurai. Ketika transportasi publik tidak memadai, tidak ramah untuk, ibu, anak, lansia, dan penyandang disabilitas, orang-orang akan membeli kendaraan sendiri sebagai bentuk survival. Mobil yang memakan ruas jalan 4x1,5 m, kadang hanya dinaiki oleh satu orang penumpang. Kapasitas jalan sudah tidak mampu lagi menampung kendaraan bermotor sebanyak itu.
Beberapa teori dan gagasan dipaparkan dengan jelas oleh Emryn. Sesekali ditanggapi oleh Rania dan Alesha. Memang persoalan transportasi massal di kota besar ini pelik, selain ada faktor teknis, ada juga faktor sosial yang perlu dipertimbangkan. Akan tetapi, Alesha menikmati diskusi-diskusi mereka. Tabel, grafik, dan hitungan-hitungan yang dituliskan Emryn membuatnya merasa seperti tanaman layu yang disirami hujan.
"Sha, kok keliatan senyum-senyum terus dari tadi?" Emryn tiba-tiba menghentikan bicaranya. "Gue jadi ... distracted."
Alesha terkejut lalu menutup mulutnya. "Sorry sorry nggak sengaja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Lima Menit
RomanceEmryn Arka Giandra, profesor muda tertampan, tercerdas, dan banyak proyek berdana besar, bertekad menjadi single seumur hidup. Ia terkenal disiplin. Janji temu dengannya harus selesai dalam lima menit atau maksimal 3x5 menit. Namun, hidupnya berub...