Crazy Girl Is Leader Mafia [END]

37 || HOUSE GARDELIA

TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.

"Bagaimana rasanya, saat kamu di tuntut untuk menjadi sempurna?"___Septiana.

~Happy Reading~
________

Butuh waktu setidaknya, sembilan belas jam untuk sampai ke bukit Retina. Mengingat, letaknya yang memang sangat jauh dari Pusat Kota.

Mereka memutuskan untuk menginap di Villa Fauzan terlebih dahulu. Mengingat, hari yang sudah larut.

Rencananya, besok pagi mereka akan kesana.

Bukankah, lebih cepat lebih baik?

"Ehh, House Gardelia yang mana?" tanya Mawar memecahkan keheningan.

"Letak House Gardelia itu, kalau darisini gak bisa dibilang dekat, dan gak bisa dibilang jauh juga. Ya, jaraknya, bisa dikatakan agak jauh dari sini. Tapi, cuma perlu waktu beberapa menit aja, buat kesana," jelas Fauzan.

"Gue pikir dekat darisini. Karena pas di mobil tadi, lo kayak tahu gitu," celetuk Septi.

"Haha, semua orang yang tinggal di sekitaran sini juga tahu, rumah itu. Soalnya, orang yang tinggal di rumah itu, dulunya baik hati banget. Mereka suka ngasih makanan bagi rakyat yang gak mampu. Jadi, pasti semua orang tahu siapa mereka," jelas Fauzan lagi, sembari terkekeh kecil.

"Siapa?" tanya Gracia yang mulai tertarik.

"Katanya, sih, keturunan Chalondra sebelum kakek lo," ujar Fauzan.

"Sebelum kakek?"

"Iya. Tapi, pas kakek lo dah mewarisi rumah itu, jarang banget mereka ngasih makanan ke rakyat yang gak mampu. Walaupun begitu, orang sini tetap menghormati penerus dari keluarga Chalondra."

"Gue bingung, yang nempatinnya 'kan, keluarga Chalondra. Kenapa dikasih nama House Gardelia? Kenapa gak House Chalondra?" tanya Septi.

"Kalau itu, sih, gue kurang tahu."

"Keluar, kuyy. Barbeque-an!" ajak Mawar.

"Ayok."

-
-
-

Setelah menyiapkan alat-alat untuk bakar-membakar, mereka pun duduk membuat sebuah lingkaran.

"Ada yang mau nyumbangin lagu, gak? Kebetulan ada gitar, nih," ujar Fauzan.

"Gracia aja!"