EXTRA CHAPTER

1.7K 78 9
                                    

TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.

"Dia gadis yang kuat."

~Happy Reading~
________

~Happy Reading~________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun kemudian•

Hari ini, tepat satu tahun setelah kepergian Gracia.

Pemakamannya, nampak ramai dengan anggota EE dan BR yang melayat.

Bahkan, Albian dkk, juga Keluarga Chalondra dan Keluarga Granger ikut melayat.

Hari ini pula, tepat satu tahun setelah kejadian mengerikan di Hutan saat itu.

Tiga nyawa, terenggut dalam satu hari.

Apa yang lebih mengerikan dari hal itu? Tiga nyawa orang yang kita sayang berpulang di hari yang sama. Tentu itu akan menjadi kenangan mengerikan yang tak akan pernah terlupakan.

"Lo baik-baik disana. Masalah Leader EE maupun BR, lo tetap akan menjadi Leader nya. Gak ada yang bisa gantiin posisi lo. Gue jamin itu," ujar Hanna sembari mengelus nisan dengan nama bertuliskan Gracia Parvallate.

"Maafin atas kesalahan gue, Gra," lirih Arka.

"Lo jahat... Lo pergi tanpa pamit. Kata lo saat itu, setelah semuanya berakhir, kita bakal kangen-kangenan. Tapi, apa ini? Kenapa lo malah ninggalin kita kayak gini, Gra..." isak Mawar yang kini telah menitikkan air mata.

"Gue gak masalah, sumpah. Kalau lo perginya lama, tapi bukan selama-lamanya, Gra..." Lirih Septi.

"Untuk perusahaan aman, Gra. Sesuai kata lo, gue sama Hanna yang handle, jangan khawatir..."

Mendengar banyak ocehan dari sahabat-sahabat Gracia, membuat Marcel ikut menitikkan air mata.

Jujur saja, walaupun sudah satu tahun lamanya, tapi Marcel belum bisa mengikhlaskan kepergian sang Adik.

Mereka semua menunduk dalam diam. Ada yang sudah menangis, ada yang diam bagaikan patung, dan ada yang memilih berceloteh pada makam Gracia.

"Kamu lihat, Gracia. Banyak yang belum bisa mengikhlaskan kamu walaupun sudah satu tahun lamanya..." batin seseorang.

"Dia adalah gadis kuat. Walaupun sudah di terjang badai berkali-kali, ia tetap berdiri menghadapi badai itu. Walaupun pada akhirnya, ia memilih pergi..." ujar Aslan.

Crazy Girl Is Leader Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang