Crazy Girl Is Leader Mafia [END]

56 || PERINGATAN

TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.

~Happy Reading~
______

Kamis, 16 November 2022, hari kedua di mulainya teror•

Cairan merah kental membanjiri lantai. Lantai yang semula berwarna putih, kini berwarna merah pekat karena darah. Bau anyir yang begitu menyegat, terkapar tubuh manusia yang sudah terpisah. Bagian tubuh itu berserakan dimana-dimana. Tak lupa, organ dalam yang keluar dari perut manusia itu.

Menyerigai bak manusia berhati iblis. Gadis yang kini tengah menatap tubuh manusia itu dengan tatapan datar.

Tak ada rasa iba, kasihan, ataupun sedih. Hanya ada ekspresi datar.

Mengambil kepala manusia yang sudah terpisah dari tubuh itu. Tanpa berdosa, ia melempar kepala itu pada tong sampah di dekatnya.

"Menjijikkan," ujar datar si gadis.

Tap
Tap
Tap

Tiba-tiba, dari arah berlawanan, datanglah seorang pria.

"Kau memang sudah gila..."

"Ya. Aku tahu itu, bukankah psikopat termasuk penyakit mental? Hahh, aku tak bisa menahan nafsu ku untuk tidak membunuh seseorang," ujar datar si gadis.

"Alice, cobalah cek ke Psikolog ataupun Psikiater," ujar pria itu.

Ya! Gadis itu, adalah Alice.
Alice, mengidap penyakit mental bernama psikopat.

"Untuk apa? Bukankah sudah bolak-balik kesana? Tapi, tak ada hasil apapun."

"Ki––"

"Wahh, tak ku sangka. Kakakku, Alice adalah seorang psikopat," smrik seorang gadis dari belakang pria tadi. Ahh, entah sejak kapan gadis itu datang.

"Diamlah! Fokus saja pada misimu."

Gadis itu memutar bola matanya. "Ya, ya. Besok sudah saatnya game over. Aku muak."

"Yasudah. Kirimkan teror itu pada mereka hari ini."

"Suruh saja anak buahmu."

•••

Cendrawasih High School•

Saat ini, Berlin tengah berada di rooftop.

Sendirian.

Padahal, sudah waktunya pulang sekolah.

Diatas sini, Berlin bisa melihat padatnya kendaraan yang berlalu-lalang di jalanan.