Crazy Girl Is Leader Mafia [END]

52 || KEHIDUPAN KELAM ALBIAN

TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.

"Jangan berpikir kamu yang paling tersakiti. Karena pada nyatanya, banyak orang yang lebih tersakiti dari kamu."___Berliana Cleo.

"Terkadang, kita harus melawan agar mereka tak semakin menjadi."

~Happy Reading~
________

"Mom, aku sudah mengeceknya. Gadis itu memang sudah tiada."

"Baguslah jika memang dia telah tiada."

"Tidak lelah, kah, Mom bersembunyi seperti ini?"

"Tentu saja lelah. Tapi, apa boleh buat, Ka?"

•••

Sementara di sisi lain...

Berlin, gadis itu tengah duduk bersama seorang gadis lain dan seorang pria di hadapannya.

"Bagaimana hari pertamamu?" ujar si pria memulai pembicaraan.

"Cukup baik," jawab Berlin seadanya.

"Ada yang bully kamu?"

"Enggak ada, Ken," jawab Berlin.

Pria yang di panggil Ken itu, mengangguk sekilas.

Ia beranjak dari duduknya. Sebelum ia benar-benar pergi, Ken mengatakan sesuatu yang membuat Berlin terdiam cukup lama. "Selesaikan ini secepatnya. Kamu tentunya tidak nyaman, 'kan? Jadi, selesaikan ini dengan cepat dan bersih."

•••

"Permainan yang baru telah dimulai," ujar seorang gadis.

"Ya. Semoga saja ini berjalan lancar."

"Dengan adanya 'dia, itu akan lebih mudah."

•••

Kringg
Kringg

Bunyi alarm yang kencang membuat gadis yang tengah tertidur nyenyak itu, membuka matanya.

Saat ia membuka kedua matanya, ia bisa melihat cahaya matahari yang masuk dari sela-sela jendela.

Segera, ia bangkit dan bersiap untuk mandi.

-
-
-

Setelah sekitar sepuluh menit gadis itu mempersiapkan dirinya, ia keluar dari bilik kamar dan menuju ruang tengah.

"Pagi, Ken," sapa gadis itu tersenyum.

"Pagi, Berlin."

"Semoga tidak ada yang membully mu hanya karena kamu anak kurang mampu, Lin," ujar gadis yang lainnya yang baru saja ikut bergabung bersama Berlin dan Ken.

"Semoga aja enggak ada," ujar Berlin tersenyum.

"Bisa kamu selesaikan dalam satu minggu, Lin?"

"Sepertinya bisa."