TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.
~Happy Reading~
_______"Gue mau ke hutan kabut tebal, besok. Jadi, jaga Apartemen!" ujar Gracia membuat Arum terkejut.
"Ngapain kesana?"
Di karenakan Gracia yang malas untuk bercerita, ia pun menyerahkan sebuah surat yang ia terima saat di sekolah tadi.
Arum dengan senang hati menerimanya.
Setelah beberapa detik membaca, Arum pun tampak terdiam.
Tak ada raut wajah terkejut, atau apapun itu.
Hanya... datar.
"Bahaya. Jangan kesana. Lagian, kabut disana tebalnya gak main-main. Lo... bisa aja mati kehabisan udara. bahkan, mata lo juga bisa rabun mengingat kabut disana tebal. Terlebih, kabut itu bahaya," jelas Arum.
"Gue gak peduli."
"Gadis itu dalam bahaya. Gue gak bisa biarin orang gak bersalah mati karena gue."
"Gue ada urusan. Gue pergi dulu," pamit Gracia.
Tumben sekali, gadis itu pamit. Biasanya, ia pergi tanpa pamit.
Setelah Gracia pergi, Arum yang semula berwajah datar, kini menyunggingkan senyum nya. Entah apa arti senyum tersebut.
"Kamu terlalu menuruti ucapan orang itu. Padahal, itu menjebakmu," batin seseorang yang sedaritadi memperhatikan interaksi Gracia dan Arum.
"Apa aku harus bertindak?" tanya gadis tersebut pada seorang pria yang terhubung dengannya lewat sambungan telepon.
"Silakan."
"Terimakasih."
-
-
-Saat Gracia berada dalam mobilnya, ia malah melihat sepucuk surat.
"Teror?" gumam Gracia.
Jangan ke kabut itu, itu adalah jebakan darinya. Jika kamu kesana, maka kamu akan mati.
Dia mengincarmu. Berhati-hatilah.
-I35_1141•11514-
"Ini... Bukan teror..." Gumamnya.
"Lalu... apa maksud dari 135_1141•11514?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl Is Leader Mafia [END]
De TodoFOLLOW SEBELUM BACA-!♥ HAPPY READING~ ••• Ini adalah kisah hidup seorang Gadis rapuh bernama Gracia. Gracia, gadis rapuh dengan sejuta misteri. Gracia, gadis dengan sejuta luka masa lalu. Gadis yang di usir oleh keluarga nya karena sebuah kesalahpah...