35 || PEMBICARAAN

1K 65 3
                                    

TANDAI TYPO MAUPUN KATA YANG KURANG TEPAT.

"Manusia itu... Munafik!"___Gracia.

"Ayah mana yang gak percaya dengan anaknya sendiri?!"____Gracia.

"Jangan menuduh jika tak ada bukti. Karena kesalahpahaman bisa membuatmu menyesal di kemudian hari."

~Happy Reading~
_______

Saat ini, Rian tengah bergelut dengan pikirannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, Rian tengah bergelut dengan pikirannya. Ia terus memikirkan apa yang semalam terjadi. Mengetahui pemilik sebuah Perusahaan yang memang menjadi target kerjasamanya sejak dulu, adalah putri angkatnya sendiri. Ehh? Memangnya, Rian masih menganggap Gracia sebagai putri angkatnya? Ahh, entahlah. Hanya beliau yang tahu.

Setelah pulang dari acara makan malam itu, Rian terus mengunci dirinya sendiri di ruang kerja pribadi miliknya. Bahkan, ia baru tidur empat jam. Karena terlalu shock tentang kebenaran itu.

"Dia... Tak bisa di remehkan. Gracia, gadis itu... ia memiliki bakat..." gumam Rian.

Beberapa detik kemudian... ia segera membulatkan matanya.

"Apa... Ia juga...."

Jeda.

"Tidak mungkin!"

"Aku harus bicara padanya, sekarang!" tekad Rian.

Segera ia mengambil jas yang ada diatas meja. Lalu memakainya.

Diliriknya jam yang melingkar di tangannya, lalu langsung pergi darisana.

Tap
Tap
Tap

"Dad mau kemana?" tanya Arka.

"Daddy?!"

Diam.

Masih diam.

"Om mau kemana?" tanya Alice pula.

Memang, Albian dkk juga Alice berada di kediaman Chalondra.

"Da––"

"Kamu diam, Arka!" bentakan Rian, berhasil membuat yang berada disana terdiam. Mereka... Takut. Yahh, siapa yang tidak takut, jika berhadapan dengan Rian? Pria yang sudah berkepala empat itu, begitu menakutkan jika sedang marah.

-o0o-

Sementara di Apartemen Gracia, ia tengah tertawa bersama dengan Mawar dan Hanna.

Crazy Girl Is Leader Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang