"Bila sudah cinta, rindu pasti ada."
— Alanna Azkadina"God is with you and I am always here for you. I care and I am here."
— Arsenio AderaldSetelah datangnya pasangan suami istri dari bulan madu, entah kenapa ketika sudah tiba di Indonesia Alanna merasa Arsen berubah selama dua hari ini. Biasanya lelaki itu ketika bekerja atau melaksanakan agenda rutinan selalu pulang tepat waktu, kini lelaki itu selalu saja pulang telat. Tak hanya itu, Arsen juga jarang sekali menghabiskan waktu luangnya bersama Alanna dan lebih memilih untuk menyendiri di ruang kerja.
Alanna bingung apakah dirinya melakukan kesalahan yang tidak di sadarinya?
Tatapan Alanna terus menatap Arsen dari meja makan, lelaki itu duduk membaca buku di ruang tengah. Tampaknya lelaki itu sedang serius membaca buku tersebut.
Perasaan di bandara kemarin baik-baik aja. Kalau gue melakukan kesalahan, Arsen gak mungkin diam aja, pasti dia langsung tegur gue, gumam Alanna, bingung di dalam hati.
Ibaratnya, dia yang cewek dan gue yang cowok. Sulit banget tebak mood nya Arsen. Aaaa! gumam Alanna lagi di dalam hati.
Akhirnya Alanna memutuskan untuk mengambil gelas, menuangkan jus jeruk lalu ia berikan kepada Arsen. Ia menduga, bisa saja Arsen kelelahan karena pekerjaan atau mungkin suasana hati suaminya itu sedang buruk. Dan mungkin saja karena ia juga sibuk menyelesaikan lukisan yang sebentar lagi akan di proses untuk pameran.
"Arsen," panggil Alanna seraya meletakkan segelas jus jeruk.
Arsen bergumam. Biasanya pandangan lelaki itu langsung tertuju pada sang istri jika di panggil, tapi ini sama sekali tidak. "Hm?"
"Minum jus dulu, biar makin rilex baca bukunya,"
Jujur saja, situasi seperti ini membuat Alanna takut sendiri. Diam nya Arsen itu sangat berbahaya. Meskipun ia cenderung memiliki rasa iba, jika diam nya sudah melebihi jangka normal biasanya, pertanda ada suatu kesalahan yang membuatnya marah.
"Iya."
Biasanya, ketika Alanna membawakan sesuatu Arsen pasti langsung menghentikan aktifitas sejenak, tapi kali ini tidak. Tidak ada pergerakan satu pun dari lelaki itu, Arsen membalik halaman dan lanjut membaca buku.
Beberapa detik kemudian ponsel Arsen berdering. Panggilan masuk dari Rio membuat Arsen menghentikan aktifitas membacanya. Rio memberikan kabar dan meminta Arsen segera menuju markas seperti biasa membahas sesuatu.
"Mau ke mana?" tanya Alanna ketika melihat Arsen bangkit berdiri setelah melihat ponsel.
"Markas." jawab Arsen, cuek.
"Ada rapat? Atau kumpul biasa?" tanya Alanna, penasaran.
"Rapat."
Tanpa banyak berpikir, Arsen melangkah menuju ruang kerjanya mengambil jaket dan kunci motor. Gerak-gerik aneh Arsen terus Alanna perhatikan sampai-sampai ia bersedekap dada karena saking kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENALANNA ; Every second of life, I Love You
Romance[Sudah terbit dan part masih lengkap] ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO | Bisa dibaca terpisah Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuska...