ARSENALANNA book version is coming soon!
📍University of Liverpool
Perpustakaan adalah tempat paling nyaman dan aman untuk berdiam diri, belajar, dan beristirahat sejenak. Seperti yang Arsen lakukan saat ini, lelaki itu sengaja datang 1,5 jam lebih awal dari biasanya karena ia sedang mencari informasi serta mengerjakan laporan sebelum kelas praktik dilaksanakan.
Suasana sunyi dan dinginnya suhu ruangan perpustakaan yang besar nan luas ini memanglah suasana paling nyaman, aman, dan tentram. Arsen sama sekali tidak pernah absen untuk tidak mampir ke perpustakaan di jam berapa pun itu.
Saat ini lelaki itu sedang anteng membaca buku untuk mencari informasi penting mengenai mata kuliah yang akan dibahas di kelas nanti. Ia juga merangkum poin-poin penting sebagai backup di kala ujian mendatang nanti. Persiapan yang Arsen siapkan cukup matang meskipun belum 100% siap menghadapi kelulusan mendatang.
"Anteng banget dari tadi. Lagi bikin catatan, kah?" Maudy datang dari arah kiri sambil membawa botol minum yang sepertinya perempuan itu bawa dari rumah.
Arsen melihat Maudy yang langsung duduk di sebrangnya sekilas seraya menjawab berupa gumaman kecil. "Hm."
"Mau nyontek punya gue, gak?" Maudy menawarkan.
"Gue bisa sendiri." Arsen menjawab masih dengan kegiatan menulisnya.
Maudy mengendikkan bahu, kemudian perempuan itu mengeluarkan IPad untuk membaca rangkuman materi dan annotating.
Ada lumayan banyak mahasiswa/mahasiswi yang memanfaatkan banyak waktu mereka di perpustakaan. Bermayoritas jurusan Manajemen dan Teknik yang kemungkinan besar tugas mereka sama banyaknya seperti jurusan lain, namun tugas mereka terasa lebih berat saja bebannya.
"Oh ya, Sen, kemarin gue gak sengaja liat lo ngobrol berdua bareng Grace di parkiran. Lo baik-baik aja, kan?" Maudy membuka topik setelah bermenit-menit fokus akan kesibukannya.
"Kalau gue gak baik-baik aja seharusnya hari ini gue izin gak masuk kelas." Arsen menjawab santai. "Gak ada yang perlu di khawatirkan." imbuhnya.
Maudy memijat sekilas pelipisnya. "Maaf banget nih tapi gue masih kepo,"
"Tanya aja." sahut Arsen langsung mempersilakan.
Maudy langsung menopang dagu dengan memasang ekspresi penasarannya yang tingkat dewa. "Dia pasti ngomongin sesuatu, kan? Kemarin gue gak sengaja merhatiin ekspresi muka tenang lo yang tiba-tiba berubah gak enak. Gue gak ada maksud, tapi lo teman gue dan istri lo pun juga sahabat dari pacar gue,"
Tanpa basa-basi Arsen langsung menjawab, "Dia confess."
"WHAT?!" Refleks suara kaget Maudy terdengar sangat keras sampai membuat mahasiswa di dalam perpustakaan menoleh ke arah. "Sorry." bisik Maudy.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENALANNA ; Every second of life, I Love You
Romance[Sudah terbit dan part masih lengkap] ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO | Bisa dibaca terpisah Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuska...