ARSENALANNA book version is coming soon in October! Pantengin instagram @bilasalmon untuk informasi selanjutnya!
Begitu acara Arts British Council selesai, keesokan harinya Alanna mendapatkan pesan dari Dirga dengan tujuan dan isi pesan penuh dengan ketikan permohonan maaf. Semalam setelah Arsen mengetahui Alanna yang tertimpa musibah lukisannya hancur dari orang lain, ia menagih sang istri untuk menceritakan bagaimana kronologi kejadiannya. Alanna menceritakan semuanya secara lengkap tanpa dikurangi atau pun ditambahi, dari situ muncullah kecurigaan yang untungnya kerja sama tersebut sudah berakhir tepat di tadi malam.
Masih ada rasa kesal yang sebelumnya sangat menggebu karena masalah yang menimpanya itu tidak hanya satu, tapi mau bagaimana lagi kejadiannya sudah terjadi. Yang terpenting saat ini buat Alanna adalah akhirnya sekarang ia sudah berbaikan dengan Arsen.
Hari ini Alanna yang biasanya mengenakan dress berlengan sesiku dan panjangnya selutut kini perempuan itu mengenakan turtleneck putih dan celana kulot coklat yang membuat kulit putih merah mudanya semakin kelihatan cerah dan menyala. Alasan mengapa Alanna mengenakan turtleneck adalah untuk menutupi bekas merah sebab perbuatan gila Arsen semalam. Untung saja yang terjadi semalam tidak ketahuan oleh kedua orang tuanya karena ketika mereka masuk ke dalam apartemen mereka sudah tertidur pulas di kamar. Kali ini mereka selamat dan berhasil lolos, entah bagaimana kedepannya.
Arsen yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat istrinya yang sedang menyisir surai panjangnya tersenyum kecil. Dalam keadaan tubuhnya yang masih setengah basah ia menghampiri sang istri yang lalu melingkarkan kedua tangannya di perut besar dan menyandarkan dagu di bahu kanan perempuan itu tanpa mengatakan sepatah kata apa pun.
"Mas, badan kamu basah nanti baju aku jadi ikut basah!" tegur Alanna menghentikan kegiatan menyisirnya. "Pakai baju dulu, Mas."
"Biarin gini dulu sebentar," pinta Arsen mengeratkan pelukannya. Tangan kanannya mengusap lembut perut Alanna, lalu jari-jarinya menggelitik yang siapa tahu bayi di dalam perut merespons.
Alanna diam dan membiarkan apa yang suaminya lakukan saat ini. Kedua tangan perempuan itu tidak diam karena merapikan meja rias yang sedikit berantakan. Sementara Arsen terlalu nyaman akan posisi memeluknya saat ini. Tangan kanannya terangkat menyelipkan anak surai sang istri, membisikkan sesuatu yang membuat Alanna mengkulum senyum bercampur merinding begitu mendengarnya
"Tadi malam gak terlalu buruk," bisik Arsen.
"Apasih, Mas! Kamu ini!" Tangan kanan Alanna menepuk pelan pipi Arsen. "Ganti baju dulu sana, nanti kamu telat!" usirnya.
Menghela napas berat yang kemudian menempelkan kening di bahu Alanna. Alanna menduga sepertinya suaminya itu tidak ingin meninggalkannya sekarang makanya jadi manja menempel seperti ini, tapi mau bagaimana lagi karena kegiatan sehari-hari tidak bisa ditunda begitu saja. Arsen harus berangkat kuliah dan mengajar les privat. Ternyata lima hari diam-diaman kemarin efeknya masih belangsung menjadi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENALANNA ; Every second of life, I Love You
Romance[Sudah terbit dan part masih lengkap] ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO | Bisa dibaca terpisah Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuska...