Tak terasa waktu berputar begitu cepat. Sudah 5 hari pengerjaan karya seni semakin terasa seru dan ramai. Presentase pengerjaan pun sudah hampir selesai. Sekitar 60% lagi yang harus di selesaikan.
Rasa lelah malah tidak berasa. Justru perasaan bahagia yang menyelimuti hati hingga rasanya terus berbunga-bunga.
Alanna begitu sayang dan nyaman dengan pekerjaan nya sebagai seniman. Ilmu baru. Pengalaman baru. Suasana baru. Semua itu ia dapatkan di berbagai macam tempat yang ia kunjungi. Seperti yang ia dapatkan juga di sini.
Liverpool ternyata memiliki banyak sekali tempat indah untuk di eksplor. Khususnya untuk warga lokal. Begitu pula turis.
St. George Hall, World Museum, Walker Art Gallery, dan masih banyak lagi tempat bersejarah lainnya.
Biaya hidup di Britania Raya memang lebih tinggi di bandingkan Indonesia. Semua negara Eropa pun sama. Banyak para turis datang sebagai imigran yang datang untuk melanjutkan pendidikan dan mencari pekerjaan untuk di jadikan sebagai modal hidup. Mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan pengalaman baru di negara asing.
Berkolaborasi dengan salah satu seniman hebat Inggris oleh British Council adalah sebuah pencapaian dan kehormatan besar dalam hidup Alanna.
Di sela waktu istirahat, Alanna duduk di ruang tunggu sambil memakan camilan yang tadinya ia bawa dari rumah. Bersama dengan buku sketsa, IPad, dan ponsel yang menemani waktu istirahat nya saat ini.
Alanna sedang menulis sesuatu melalui IPad. Sembari memakan buah yang ia bawa dari rumah, ia sedang mempersiapkan materi penting untuk mengisi acara seminar yang di selenggarakan besok secara online seperti yang biasa ia lakukan sebelumnya. Pekerjaan Alanna sedikit demi sedikit bertambah dan akan terasa semakin padat.
Semua itu ia lakukan seorang diri. Tanpa ada manager atau tim pribadi apa pun itu. Semua Alanna lakukan sendiri.
Jika di sarankan untuk hadirkan seorang manager, mungkin bisa saja ia memilih suami, kakak, atau pun sahabat. Yang jelas golongan orang-orang terdekat.
Berkah yang selalu tidak lupa ia syukuri. Di tengah mengandung yang di sibukkan dengan berbagai macam tugasnya sebagai seorang istri dan seniman justru membuatnya semakin belajar banyak hal melalui keadaan. Memang tidaklah mudah membagi waktu antara pekerjaan rumah dan pekerjaan luar. Khususnya pada pembagian waktu.
Namun, dengan di bawanya dirinya ke kota baru Alanna semakin banyak belajar. Belajar bahwa apa-apa yang kita lakukan bisa saja terselesaikan sesuai dengan harapan kita asal ada kemauan dan kebijaksanaan dalam mengelola emosi dengan baik. Semua itu kembali pada diri masing-masing antara mau atau tidak.
Perubahan dalam diri itu nyata. Dengan manifestasi dan usaha yang sepadan, semua itu pasti tercapai tepat pada waktunya. Menyikapi segala hal dengan perasaan riang tanpa adanya perasaan negatif membuat hidup terasa jauh lebih baik dan damai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENALANNA ; Every second of life, I Love You
Romantizm[Sudah terbit dan part masih lengkap] ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO | Bisa dibaca terpisah Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuska...