45. Renggang?

3.6K 451 415
                                    

ARSENALANNA book version is coming soon in October!

ARSENALANNA book version is coming soon in October!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Last night at Bistro Pierre.

Pertemuan makan malam terealisasi dengan baik dan tepat waktu. Berawal dari yang awalnya terasa canggung, kini berubah dan menjadi asyik-asyik saja. Sepanjang obrolan Arsen dan Alanna sama-sama waspada agar tidak terlalu terbawa arus yang membuat mereka melupakan tujuan pertemuan ini yang sesungguhnya.

Grace cukup pintar menggiring lawan bicara agar terbawa arus dalam ucapannya. Tapi itu semua tidak mempan untuk Alanna. Not today, Madam.

"Gimana perjalanan S2 kamu, Grace, apa berjalan dengan lancar?" Alanna melontarkan pertanyaan yang kemungkinan besar akan memicu keadaan yang tidak di inginkan.

Arsen tidak berkutik apalagi mengatakan sepatah kata apa pun. Jika Alanna sudah mulai membuka suara itu menandakan bahwa bendera berwarna hijau dimatikan menjadi warna merah dan di gantikan dengan bendera berwarna kuning pertanda siap-siap. Kepercayaan penuh benar-benar Arsen pasrahkan kepada istrinya.

"Iya. It's kinda hard, but I'm having fun with it." Grace menjawab diselingi dengan senyuman kecilnya. "Kehamilan kamu sudah berapa bulan?" tanya Grace. Di mata Alanna melihat wajah perempuan itu ketika bertanya sepertinya sangat penasaran.

Kepala Alanna sedikit menunduk, tangan kanannya mengusap perut besarnya seraya menjawab, "Sebentar lagi jalan 7 bulan."

Grace memanggut-manggutkan kepala sambil tersenyum tipis. "Cewek atau cowok?"

"Kemungkinan cowok." Alanna menjawab dalam keadaan tangan kanan yang masih mengusap perut besarnya. "Oh ya, Grace, kamu, kan, temannya Arsen, kalau boleh tau menurut kamu di kampus Arsen gimana?" tanya Alanna. Ia perlahan mulai masuk ke dalam topik yang sudah ia pikirkan sedari tadi.

Arsen diam. Telinga kirinya mendengar pertanyaan yang baru saja istrinya lontarkan, namun pandangan dan telinga kanannya sibuk mendengarkan Theo yang di mana lelaki itu sedang menjelaskan mengenai sesuatu.

Pertanyaan Alanna seketika membuat Grace mematung sebentar. Antara kaget dan bingung sebab secara tiba-tiba Alanna bertanya demikian mengenai suaminya selama di kampus. "Eumm ... H-he's great and good guy, of course. Dia selalu mendapatkan banyak pujian dan apresiasi dari dosen mengenai laporan kerja, presentasi, dan praktikum di Lab selama kelas berlangsung."

Jawaban Grace membuat Alanna memaparkan senyumannya lebih lebar lagi. Entah kenapa suasana hatinya malam ini naik turun, sebentar baik sebentar gelisah, seperti ada sesuatu yang bikin beban di pikiran Alanna. "Kamu kenal Maudy, gak?" tanya Alanna.

Sekilas tampak wajah Grace sedikit kaget, lagi. "Kamu kenal Maudy?" tanya Grace belik dan penasaran.

Alanna mengangguk samar sambil mengambil segelas minuman jus di depannya. "Dia tunangan dari sahabat dekatku waktu kuliah di Edinburgh. Gimana kabar dia sekarang? Kamu dekat, gak, sama dia?"

ARSENALANNA ; Every second of life, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang