18. Endless surprises

15.8K 1.3K 2.4K
                                    

Mau survei tipis-tipis dulu nih, kalau ARSENALANNA di jadiin buku fisik kalian siap gak? Komen di sini ya😻

Mau survei tipis-tipis dulu nih, kalau ARSENALANNA di jadiin buku fisik kalian siap gak? Komen di sini ya😻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gedung pameran sudah di penuhi oleh puluhan tamu undangan khusus dan hampir ratusan pengunjung. Acara pameran malam ini benar-benar terasa sangat istimewa. Tak hanya pelukis saja yang merasakan ke-istimewaan malam ini, pengunjung tanpa undangan khusus pun merasakan hal yang demikian pula.

Tema pakaian serentak hitam-putih. Pencahayaan gedung dan lain-lain telah di rancang sesuai dengan rencana tim panitia yang sudah di rencanakan jauh-jauh hari.

Panggung yang sudah di sediakan. Tim seni musik yang di jadikan sebagai dayang-dayang untuk menambah kesan antara seni lukis dan musik menyatu, memberi kesan romantis dan elegan.

Sebelum acara utama di mulai, pelukis berkumpul lebih dahulu di ruangan yang sudah di sediakan secara khusus. Tim sie acara melakukan briefing bersama pelukis mengenai tata cara, waktu, dan pasangan sesama pelukis ketika di panggil dan di sambut nantinya.

Penampilan Alanna sangat sederhana sesuai dengan tema. Dan yang paling penting pakaian yang ia kenakan sekarang adalah berdasarkan yang di pilih oleh Arsen.

 Dan yang paling penting pakaian yang ia kenakan sekarang adalah berdasarkan yang di pilih oleh Arsen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah hampir tiga puluh menit Alanna tiada hentinya menatap layar ponsel di genggamnya. Ia sedang menunggu balasan pesan dari Arsen apakah lelaki itu sudah sampai di gedung atau kah belum.

Pada pukul lima sore tadi Arsen memberi kabar bahwa ia masih belum pulang dari kantor karena di adakan rapat personal bersama ketua tim divisi perusahaan secara mendadak.

"Alanna," panggil seseorang dari jauh— Dirga.

"Ya?" Alanna merespons berbalik badan.

"Sepuluh menit lagi kita udah harus kumpul di depan. Ponsel dan barang elektronik lain harus di titipkan ke tim sie acara secepatnya, oke?" Dirga memberikan pesan penting pada Alanna.

"Oke." Alanna mengangguk samar sambil tersenyum tipis.

Tampak sekali bahwa ekspresi wajah itu benar-benar tidak menggambarkan keceriaan seperti beberapa menit yang lalu. Dan hal yang demikian membuat alis Dirga bertaut penasaran.

ARSENALANNA ; Every second of life, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang