[Sudah terbit dan part masih lengkap]
ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO | Bisa dibaca terpisah
Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuska...
Hidden part alternative universe instagram ARSENALANNA (pt.2) tersedia di Karyakarsa! Siapin saldo 3.000 untuk baca😻
Baca AU nya di instagram @bilasalmon untuk asupan manis dan gemes Arsen Alanna💗🎀✨
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah membantu menyiapkan sarapan dan membersihkan meja makan Alanna bersegera mengambil buku sketsa dan langsung menuju ke taman belakang rumah. Duduk berdiam diri di taman belakang sambil menggambar, menikmati secangkir teh hangat adalah ketenangan yang paling Alanna sukai.
Mengingat kembali projek rahasia yang sedang ia kerjakan Alanna juga menyusun sketsa baru sebagai printilan lukisan yang akan di berikan kepada Arsen ketika projek rahasia itu sudah selesai.
Di tengah-tengah menggambar sketsa ia teringat akan pembicaraan serius bersama Arsen yang terjadi semalam di ruangan private gym. Mengenai hasil tes pertama yang Alanna lakukan tanpa sepengetahuan Arsen seusai pulang dari berbulan madu benar-benar membuatnya takut ingin melakukan tes itu kembali. Rasanya trauma melihat hasil yang tidak sesuai seperti apa yang di harapkan.
Di satu sisi Alanna merasa lega karena sudah menceritakan hal demikian kepada Arsen. Tanggapan yang Arsen berikan pun jauh dari apa yang dia pikirkan. Awal yang di kira Arsen akan kecewa, ternyata malah sebaliknya. Arsen memberi wejangan yang mampu meruntuhkan rasa resah dan ketakutan Alanna supaya merasa lebih tenang dan bersabar.
Manusia pasti merasakan kekecewaan yang di mana rasa kecewa itu sama sekali tak terduga. Dengan melibatkan Tuhan di iringi usaha dan doa, semakin yakin kita dengan Tuhan dan Tuhan berkehendak maka kita akan di buat kagum sekagum-kagumnya manusia akan kuasa-Nya di waktu yang tepat. Itu yang Arsen katakan pada Alanna.
Segala hal indah itu membutuhkan proses, tidak ada yang instan. Kuncinya adalah tenang dan selalu melibatkan Tuhan dalam segala urusan apapun itu.
"Nak," panggil ibunda mertua. "Bunda ganggu, ya?" tanya Selena ketika melihat meja yang di penuhi oleh kertas gambar menantunya.
"Enggak kok, Bunda. Sini Bunda duduk." Alanna menumpuk kertas menjadi satu agar tidak terlihat berserakan.
Selena duduk di samping sang menantu. Sorot pandangnya tidak sengaja melihat hasil sketsa abstrak yang kertas itu berada di atas tumpukan kertas lainnya. "Ini sketsa yang kamu buat, Nak?"
Alanna mengangguk. "Iya, Bunda. Masih acak tapi nanti Alanna rapihin kalau udah masuk ke finishing."
"Cantik banget ini, Nak." Selena memuji hasil sketsa abstrak yang di gambar oleh Alanna. "Beneran cantik, Bunda?" Alanna bertanya tidak percaya.
"Cantik banget. Lebih cantik yang gambar sih." Selena mencubit gemas dagu menantunya yang cantik dan manis itu.
Alanna tersenyum lebar mendengar pujian manis dari ibunda mertuanya.
Mengenal ibunda mertuanya lebih jauh membuat Alanna tersadar bahwa ada beberapa sifat dan karakter Arsen yang turun dari ibundanya, khususnya mengapresiasi hasil usaha seseorang baik itu kecil atau besar yang di mana ucapan apresiasi itu berisikan pujian membangun yang otomatis membuat siapapun akan terdorong menjadi lebih semangat untuk berusaha dan bekerja lebih keras agar mendapatkan hasil yang maksimal.
