Danu memijat keningnya pelan, menatap Rajendra yang berdiri di hadapannya meminta pertolongan. Yang hanya dijawab dengan kendikan bahu.
"Arsha...tunggu beberapa hari lagi ya."
Varsha duduk bersila di brankarnya menggeleng ribut,
"Arsha sudah lebih baik, Om... please.. Arsha ingin pulang... yaa.."Danu menghembuskan nafasnya lelah. Varsha memberondongnya dengan pertanyaan kapan dia boleh pulang. Dan ketika mendapat jawaban yang tidak sesuai ekspektasi, anak itu langsung melakukan semua cara yang akan mengubah jawaban Danu.
"Arsha janji tidak akan kabur jadwal check up, ya Om... pleaseeee....."
"Arsha, sekarang kan ada Ayah yang menemani disini. Tunggu beberapa hari ya, Nak." Rajendra pun sudah berulang kali membujuk Varsha.
"Aku hanya ingin bertemu dengan Nara dan Rajaa.." ucap Varsha lesu
"Ayah bisa meminta mereka kesini."
"Bahkan panggilan telpon Ayah tidak mereka angkat."
Rajendra kikuk,
"Mungkin mereka memang sedang sibuk.""Arsha harus segera bertemu dengan mereka, Ayah...please...."
"Oke. dengan syarat." Danu sudah kehabisan alasan untuk membujuk Varsha tetap tinggal
"Kamu yakin, Danu?" tanya Rajendra khawatir.
Danu mengangguk pelan,
"Sekali saja kamu collapse setelah pulang kali ini, Om tidak akan mengijinkan kamu keluar dari rumah sakit setelahnya."Varsha mengerucutkan bibirnya, terlihat menggemaskam bagi Rajendra yang baru melihat sisi manja anak tengahnya itu.
"Tapi.."Iya atau tidak sama sekali, Varsha Nava.." tegas Danu.
Setidaknya, dia harus tetap terlihat berwibawa dan tidak mudah terhasut bujuk rayu pasiennya.Varsha menghela nafas,
"Iya deh...""Baiklah, Om akan membuatkan surat berobat jalan untukmu. Tuan Rajendra, bisa ikut saya ke ruangan?"
Rajendra mengangguk,
"Katakan saja disini. Aku juga harus mendengarnya." kalimat Varsha menghentikan langkah Rajendra dan Danu
"Mendengar apa?" Danu was-was
"Ayolah... tidak baik merahasiakan kondisi baik buruk apapun itu kepada pasien..
...aku yang lebih tahu masalahnya, aku yang merasakan sendiri..."
Danu tahu, bahkan sangat paham bahwa Varsha sekarang sangat mudah sekali tersinggung jika menyangkut kondisinya. Tidak ada Varsha yang akan tersenyum teduh setelah mendengar hasil pemeriksaannya, tidak ada lagi kalimat bernada manis yang menghibur Danu saat hasil tes anak itu tidak ada perubahan.
Sekarang Varsha akan mudah marah kepada siapa saja yang membicarakan kondisinya."Arsh-
"Kenapa? Tidak ada yang berubah kan? Tidak ada gunanya kemoterapi? APA?!"
"Nak.." Rajendra sungguh dibuat bingung oleh anak tengahnya itu.
"Kita baru melakukan treatment yang pertama, tidak mungkin langsung terlihat hasilnya." Danu mencoba menerangkan kondisinya dengan pelan dan lembut.
"Terserah! Aku ingin pulang sekarang." ketus Varsha
"Ayah ke bagian administrasi dulu ya."
"Membayar apa? Arsha kan gratis berobat disini."
Rajendra tertawa pelan,
"Jika seperti itu, Vicenzo akan segera bangkrut."