Perlahan matanya yang terasa berat mulai bisa di gerakkan. Renita membuka matanya dan melihat langit-langit yang terbuat dari kayu. Dia melompat bangun yang membuat kepalanya langsung sakit karena peredaran darah yang tidak teratur.
"Ukhh..." Gadis itu merintih kesakitan karena sakit kepalanya. Dia baru sadar kalau tubuhnya terasa sangat sakit semua.
Sosok Mayu datang sambil membawa makanan di tangannya. Elf wanita itu terkejut melihat kondisi gadis itu dan buru-buru datang untuk menopang tubuhnya kembali ke kasur.
"Kenapa kamu sampai bisa jatuh ke bawah sih..." Celotehnya.
Renita kembali ke tempat tidurnya dan kepalanya mulai terasa enakan detik itu juga. "Maaf...sepertinya aku kaget dan langsung berdiri saat baru bangun."
"Untungnya kamu tidak terluka." Kata Mayu.
"Aku dimana?"
"Desa Elf. Aku membawamu kemari karena tidak tahu dimana rumahmu." Ucap Mayu.
"Bagaimana dengan Elf lainnya? Bukankah manusia di karang keras masuk ke sini?"
"Tenang saja. Entah kamu beruntung atau apa, Hight Elf di desa kami malah langsung menyuruh semua dokter untuk memeriksa mu saat aku datang membawamu yang pingsan."
"Benarkah?" Renita terkejut dengan perkataan dari Elf di depannya.
Mayu tersenyum percaya diri. "Tentu saja! Pasti Nona Elle tahu kamu telah menyelamatkan aku jadi menganggap kamu sebagai teman kami."
Setelah mendengar itu, Renita menghela nafas lega. Dia tidak mau jika kedatangannya akan membuat Mayu di cap membahayakan Klan mereka. Apalagi Elf dikatakan sangat membenci manusia yang suka merusak hutan tempat mereka tinggal.
"Istirahatlah kembali lagi. Besok aku akan membawamu berkeliling desa ini."
"Terima kasih, Mayu."
"Um!"
Renita kembali memejamkan matanya dan tertidur lagi dengan cepat. Tetapi, detik berikutnya dia memasuki mimpi aneh lagi.
Kali ini dia melihat sesosok gadis yang mirip dengannya bersimbah darah dan seorang pria memegang pedang ditangannya yang sedang menusuk jantung gadis tersebut.
Renita bisa merasakan dadanya terasa sangat sakit karena pemandangan tersebut. Dia seperti merasakan perasaan yang di rasakan oleh sang korban.
'Ayah...kenapa? Aku salah apa?'
'Matilah Iblis!!'
Renita memejamkan matanya tidak kuat dengan adegan selanjutnya. Sesaat kemudian dia terbangun dan hari sudah pagi. Cahaya matahari yang hangat masuk dari jendela. Keringat di tubuhnya hampir membuat semua pakaiannya basah.
"Aku bermimpi buruk lagi rupanya." Gumam gadis itu dan bangkit dari kasurnya.
Dia berjalan ke jendela dan melihat pemandangan desa yang damai. Aroma di sini sangat segar dan menyejukkan untuknya.
"Kau sudah bangun." Sapa Mayu yang sudah membawakan pakaian untuk gadis itu. "Bagaimana jika kita mandi dulu, kamu terlihat sangat dekil." Ujarnya.
"Ah...tentu saja. Aku sudah dari tadi ingin mandi, hanya saja tidak tahu dimana kamar mandinya." Ujar Renita dengan pipi merona malu.
"Ayo kita pergi ke sungai. Airnya jernih dan sangat bagus memulihkan tenaga loh!" Ujarnya dengan percaya diri.
Keduanya berjalan keluar dan pergi menuju sungai yang berada di bagian timur desa ini. Beberapa Elf yang di temui menatap ke arah Renita dengan perasaan. Bagaimana tidak rambut perak gadis itu sangat indah untuk ukuran seorang manusia yang pernah mereka lihat. Aura di sekelilingnya sangat memikat seperti seorang Dewi yang turun dari langit.
"Sepertinya semua orang menyukai mu." Ucap Mayu dengan nada menggoda.
"Baguslah." Renita membalas tatapan mereka dengan senyuman lembut.
Dia saja tidak tahu bahwa senyuman itu membuat beberapa Elf pria langsung memerah dan mimisan karena kecantikan itu. High Elf saja tidak memiliki tingkat kecantikan seperti itu.
Melewati beberapa rumah dan akhirnya sampai di pinggiran sungai dengan air terjun yang di sana. Renita melepaskan pakaiannya dan memakai kain yang diberikan oleh Mayu. Saat kakinya menyentuh air, ada sebuah aliran listrik yang mengejutkan dia yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Perlahan dia bisa merasakan tubuhnya kembali penuh tenaga.
"Ayo kita mandi!" Seru Mayu bersemangat.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PEARL OR RODRIGUEZ 2
Fantasy√𝙐𝙋𝘿𝘼𝙏𝙀 𝙅𝙐𝙈𝘼𝙏 Bintang di langit tidak bisa bersinar sendiri di angkasa sana, mereka butuh bintang lain untuk menyinari langit malam. 𝚁𝚎𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝...