Chapter 31 - WAKTUNYA BERBURU

693 77 1
                                    

Hutan Kabut

Salah satu hutan di kerajaan dengan lingkup terbesar dan tempat terbaik untuk berburu binatang liar, tempat ini sudah menjadi lokasi berburu kedua yang sering digunakan oleh para bangsawan untuk acara berburu mereka.

Semua orang dari berbagai kalangan mulai berdatangan dan membangun tenda mereka di lokasi yang sudah di tentukan. Kereta berlambang serigala perak juga datang membuat semua mata tertuju padanya.

Greta turun terlebih dahulu di dampingi oleh Eden sebagai pengawal pribadinya dan Samuel di sisi kirinya sebagai asistennya. Siapapun yang melihatnya sudah langsung tahu bahwa posisi Duchess Of Rodriguez akan di berikan pada satu-satunya keturunan keluarga tersebut.

 Siapapun yang melihatnya sudah langsung tahu bahwa posisi Duchess Of Rodriguez akan di berikan pada satu-satunya keturunan keluarga tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona punya agenda untuk bertemu dengan Raja setelah makan siang nanti." Kata Samuel di sisinya.

"Bagaimana dengan rombongan Ayah dan Kleis? Mereka bergerak berbeda karena mewakili dua Duchy, kan."

"Benar. Tuan akan segera sampai karena beliau hanya pergi mengecek para kesatria tadinya."

"Baik. Katakan pada yang lain untuk secepatnya membangun tenda dan beristirahat terlebih dahulu." Greta berkata pada Eden di sampingnya.

"Saya mengerti, Nona." Eden segera membungkuk dan berbalik ke arah lain di mana rombongan kesatria yang mulai bersiap membangun tenda mereka.

Greta pergi ke tenda milik Sena untuk menyapa gadis itu. Saat di berjalan kesana, langkahnya di halangi oleh beberapa orang.

"Selamat datang Lady Greta." Sapa Lady Rosella terlebih dahulu, sikapnya mulai semakin berani karena dia tidak membungkuk pada Greta yang masih memiliki gelar 'Putri' dalam namanya.

"Halo." Balas Greta singkat.

"Beraninya anda bersikap tidak sopan!" Seru salah satu pengikut Lady Rosella.

"Lady harusnya berkaca di rumah sebelum kesini kan. Apa sikap anda itu patut mendapatkan sopan santun dari saya? Jangan lupa bahwa saya itu 'Putri' sedangkan anda hanya 'Calon Putri Mahkota' tentu saja posisi kita berbeda." Ungkap Greta sinis.

"Anda sudah sangat keterlaluan!" Seru Lady Rosella yang sudah malu.

"Dari awal anda sendiri yang datang untuk mencari masalah dengan saya. Menyingkir sebelum aku melakukan kekerasan pada anda dan teman-teman anda. Tentunya anda tahu bahwa saya adalah orang yang berani melakukan apapun tanpa takut di hukum."

Semua wanita di sana tersadar dan setuju dalam hati mereka tentang apa yang di katakan oleh gadis itu. Memang benar bahwa Greta bisa melakukan apapun bahkan jika itu melanggar hukum, pendukung di belakangnya adalah sosok yang tidak bisa di sentuh oleh siapapun.

Mereka akhirnya pergi dari sana sebelum di lihat oleh Duke Arian atau Duke Kleis. Di sisi lain, Greta akhirnya sampai di depan tenda Sena Bildons. Suasana di dalam tenda cukup bagus karena aroma herbal lembut tercium di seluruh ruangan dalam tenda.

"Greta, Hai." Sena berjalan ke arahnya dengan pelayan di belakangnya.

"Hai." Greta duduk di samping perempuan itu dan pelayan segera menyakian cemilan dan teh untuk keduanya.

"Apa Lady Rosella menganggu anda lagi? Dia benar-benar kekuh untuk mengalahkan anda." Kata Sena dengan senyum dibibirnya.

"Saya tidak tertarik dengan masalah para wanita. Lagipula saya sudah sangat sibuk dengan urusan Duchy akhir-akhir ini, untuk mereka hanya di anggap angin lalu saja."

"Begitukah..saya terkesan dengan anda lagi. Oh, apa anda sudah selesai dengan benang 'Berkah' yang anda buat?"

"Um..." Greta dengan pasrah mengeluarkan benda dari kantong miliknya. Benang yang disulam sangat berantakan.

Sena menutup mulutnya untuk tidak tertawa, takut hati gadis malang itu sedikit sakit.
"Anda sudah sangat berusaha."

"Jangan membuatku tertawa. Buatanku tidak sebaik buatan yang dijual di luar sana..."

Sena menyentuh kepala Greta dan baru sadar bahwa rambutnya lembut seperti sutra.
"Tidak usah memikirkan bentuknya, tetapi niat yang ingin di sampaikan di setiap helai benang yang anda buat."

"Begitukah?"

"Iya, Saya yakin Duke dan Tuan Muda Kleis pasti akan menerimanya dengan hati bahagia. Lagipula, mereka itu tidak peduli dengan penampilannya, cukup tahu itu dari anda mereka akan menerima dengan senang hati."

'Inikah rasanya punya teman untuk berbagi cerita, cukup bagus juga. Daripada berbicara dengan para lelaki itu, memang yang terbaik dengan sesama cewek,' batin Greta dengan puas.

Saat keduanya sedang menikmati teh, Greta tiba-tiba bangkit dari tempatnya dan segera merentangkan kedua tangannya ke depan.

[Shield]

[Shield]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


BOOM!!

"GRETA!!"





BERSAMBUNG...








THE PEARL OR RODRIGUEZ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang