Chapter 14 - TAMU

1K 158 3
                                    

Selamat Membaca!

Para pelayan sedang sibuk membersihkan rumah saat melihat sebuah kereta yang berada di depan pintu gerbang. Kedua pelayan yang sedang menjemur kain melihat seorang kusir yang turun dan marah-marah pada kedua penjaga di depan gerbang. Salah seorang pelayan yang suka melihat tontonan berusaha mendekat dan mendengar percecokan di antara mereka.

Sang Kusir yang di larang masuk tentu saja marah dan memarahi kedua penjaga di depannya.
"Kalian itu siapa berani menghentikan kereta Nona kami masuk?!"

Salah satu penjaga yang terlihat berusaha sabar dengan perilaku kasar dari sang Kusir berusaha menahan temannya agar tidak memukul dia. Dia melangkah ke depan melerai kedua orang itu dan memandang ke arah Kusir.

"Tolong anda tunjukkan surat izin masuk. Di Mansion ini ada aturan bahwa setiap tamu yang datang harus menunjukkan surat izin terlebih dahulu." Kata Penjaga itu.

"Surat izin apa? Kalian mencoba kurang ajar pada kami, Hah?!" Balas Kusir itu.

"Anda sebaiknya tidak bersikap tidak sopan di depan rumah orang lain, Tuan." Ujar Penjaga itu yang mulai kehilangan kesabaran.

Kusir itu ketakutan dengan aura kedua orang itu, tanpa sadar di mundur. Dari arah kereta juga terdengar bunyi pintu di buka dan seorang wanita muda turun dengan mengenakan gaun biru muda yang indah dan mahal.

"Anda apa ini, Roy?" Tanya Julia yang berjalan di antara keduanya.

"Nona Julia! Lihat kedua orang itu tidak membiarkan kereta anda masuk. Saya bahkan hampir di arahkan pedang oleh mereka." Roy sengaja berbohong.

"Apa yang kau katakan, Bajingan?!" Penjaga yang di tahan oleh temannya langsung mengamuk dan menarik kerah Roy kasar. " Jangan kau seenaknya memutar balikkan fakta!"

Roy ketakutan dan berbalik memandang ke arah Julia. " Nona...Nona tolong saya!!"

Julia malu tetapi dia masih berusaha terlihat tenang. Dia tersenyum ke arah penjaga yang menarik kerah bawahannya itu.
"Tolong lepaskan dia, tuan. Kedatangan saya kemari hanya untuk membantu Tuan Duke saja."

Kedua penjaga saling memandang karena bingung. Mereka mundur ke belakang menjauh dari Julia.
"Kamu kenal gadis itu?" Tanya penjaga yang satu.

"Tidak. Duke tidak pernah bilang kalau akan datang asisten baru selain tuan Raimos." Balasnya.

"Terus dia siapa?"

"Tidak tahu. Coba kita tanyakan saja."

Keduanya kembali ke depan Julia dan berusaha menatap gadis itu dengan baik-baik tetapi mereka tidak ingat bahwa dia pernah datang atau pernah menjadi tamu Duke.
"Nona muda..kalau boleh tahu anda itu siapa dan maksud kedatangan anda itu apa?"

Julia tertegun bahwa keduanya tidak mengenal dirinya.
'Apa Duke tidak pernah memberitahu orang-orang tentang dirinya? Bukankah dia setuju dengan lamaran ini.'

Julia tidak tahu harus bertanya dengan siapa. Dia akhirnya memilih kembali ke dalam kereta dan pulang ke rumahnya untuk menanyakan hal ini pada kedua orangtuanya.

Saat kereta itu pergi dari gerbang Mansion Duke. Kereta lain dengan arah berlawanan melewati kereta Julia yang menuju ke Mansion Duke. Julia berbalik ke belakang dan melihat sesosok ramping dengan jubah yang terlihat saat jendela itu terbuka.

"Dia siapa?" Tanyanya dalam hati.

Kereta Julia meninggalkan mansion dengan rasa malu dan bingung karena dia tidak berhasil masuk ke dalam rumah tersebut. Dia menatap tajam ke arah kedua penjaga itu dengan tatapan membunuh, kelak saat dia menjadi Nyonya Duchees. Dia akan menendang kedua orang yang sudah tidak sopan padanya itu.








Bersambung...

THE PEARL OR RODRIGUEZ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang