Raimos menahan dirinya agar tidak membuat kesalahan. Di tatap oleh seseorang memang bagus, tapi jika itu lawan jenis. Bukan majikannya yang menatap dia dengan tatapan membunuh.
Di sisi lain, tamu yang tidak di undang hanya santai meminum tehnya karena dia tidak tahu bahwa sekarang binatang buas yang di panggil 'Duke' ingin mencabik-cabik dirinya.
Kleis menaruh pedang di pinggangnya di atas meja dan duduk di kursi kerjanya. Melihat kedua pasangan suami istri itu dengan tatapan tajam.
Putri Viscount yang harusnya bersama dengan orang tuanya datang memilih untuk berjalan-jalan sebentar, saat Kleis awalnya belum ada dalam ruangan itu.
Viscount bermaksud menjodohkan putri kandungnya yang bernama Elise pada Duke muda tersebut. Karena Duke terlalu lama sendiri, mereka pikir dia terlalu malas mencari pasangan.
Dia hanya salah satu bangsawan yang dengan berani mencoba mendapat keuntungan dengan menjadi salah satu kerabat Duke melalui pernikahan.
Viscount Philip diam-diam tersenyum bangga saat memikirkan derajatnya akan naik jika putrinya benar-benar akan menikah dalam keluarga ini.
Duke Kleis sendiri yang sudah berusia 25 tahun hanya hidup dengan gaya kaku. Tidak ada berita bahwa dia pernah dekat dengan wanita manapun, kecuali putri Duke Rodriguez yang di kabarkan menghilang sejak beberapa tahun ini.
Kleis yang sudah muak dengan pikiran-pikiran kotor para bangsawan itu, lebih suka berlama-lama dengan Renita di dalam kamar ataupun taman. Memikirkan gadis itu, dia pasti sedang memeriksa taman mawar yang sudah dibuatnya.
Raimos yang paham bahwa tuannya mulai kesal, hanya bisa peka dan membuka mulutnya. " Tuan Philips, tolong katakan niat anda berkunjung tanpa panggilan dari Duke."
Philip sedikit malu karena di tegur saat sedang menghayal oleh Raimos. Dia tidak bisa bersikap kurang aja pada pria ini karena dia adalah salah satu Penjaga Gelap yang identitas di ketahui. Kemampuannya bukan hal yang bisa di ragukan oleh siapapun.
"Uhuk... kedatangan kami sekeluarga kemarin karena mengkhawatirkan sang Duke yang telah lama kesepian."
Kleis menaikkan salah satu alisnya. "Aku kesepian? Apa hubungannya dengan diriku dan kalian. Marga ku dan margamu berbeda, tidak ada kewajiban bagimu untuk mengurusi ku." Kata Kleis dengan santai tidak peduli dengan perasaan malu pihak lain.
Philip berusaha menahan dirinya dari rasa malu dan marah. "Tuan, bawahan mu ini hanya khawatir bahwa Keluarga Duke Bloody Elberg akan kehilangan pewarisnya. Anda terlalu sering ikut dalam perang, kami khawatir dengan jalan generasi anda berikutnya kelak."
Prank!
Raimos yang sedari tadi diam langsung melemparkan pedangnya hingga mengenai pipi Philip.
"Akh..." Philip jatuh ke lantai karena terkejut.
Segera istrinya datang dan membantu suaminya itu untuk bangun, keduanya merasa sangat takut sekarang. Raimos berjalan ke depan keduanya dengan memegang salah satu belati hitam yang sering di gunakan olehnya di Medan tempur.
"Jangan melangkah terlalu jauh, Viscount. Urusan keluarga Duke tidak ada hubungan dengan keluarga mu. Kali ini aku memaafkan kamu yang sudah kurang ajar pada tuan, tetapi di waktu berikutnya aku pasti akan merobek mulut mu itu!" Ancam Raimos dan mengambil senjatanya kembali.
Philip mengangguk dengan wajah pucat dan tubuh gemetar. "Maafkan saya, Tuan Duke!"
Kleis tidak pernah membuka mulutnya dan membiarkan asistennya untuk mengurus masalah ini. Dia malah sibuk memikirkan acara pernikahan dia dan kekasihnya nanti bertema apa.
Philip segera bangkit dan berdiri di samping istrinya. Dia melirik ke arah Duke yang terlihat tersenyum tipis, dia berpikir bahwa tindakan Raimos tadi ujian dari tuan padanya. Duke tersenyum menandakan bahwa Duke mulai memikirkan tentang tawaran dia tadi.
Philip sekali lagi tersenyum senang dan pamit membawa istrinya tanpa menunggu perintah dari Duke Kleis.
Raimos berjalan ke sisi Kleis dan melihat senyum bodoh pria itu. "Tuan..saya ragu bahwa pasangan itu salah paham tentang tindakan saya tadi."
"Kenapa kamu bilang begitu?"
"Mereka terlihat bahagia padahal saya sudah jelas bilang bahwa jangan ikut campur dalam masalah keluarga Duke, tetapi mereka terlihat pergi dengan bahagia. Apa saya perlu memperingati mereka lagi?"
"Ah? Apa yang kamu katakan tadi?" Kleis yang dari tadi melamun akhirnya sadar karena ocehan Orang di sampingnya itu.
"........" Mana wajan!!
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PEARL OR RODRIGUEZ 2
Fantasy√𝙐𝙋𝘿𝘼𝙏𝙀 𝙅𝙐𝙈𝘼𝙏 Bintang di langit tidak bisa bersinar sendiri di angkasa sana, mereka butuh bintang lain untuk menyinari langit malam. 𝚁𝚎𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝...