Greta berjalan kearah tempat latihan para prajurit biasanya berada, dia juga membawa sekeranjang roti lapis dan kue untuk dimakan di sana dengan ayahnya. Tidak butuh lama untuk sampai disana, tetapi dari arah luar dia bisa mendengar suara besi saling bertabrakan.
"Latihan hari ini pasti berat sekali." Katanya dan perlahan memasuki tempat tersebut.
Di arena tempat biasanya latih tanding di lakukan, dua orang terlihat bertarung dengan niat membunuh diantara keduanya. Mata Greta membulat saat melihat bahwa yang ditempat itu adalah Ayahnya dan Kleis. Keduanya bahkan tidak bisa menyembunyikan niat bersaing di antara mata mereka.
Para kesatria yang melihat kedatangan nona muda mereka bersiap menyambutnya, tetapi di hentikan oleh pihak lain. Greta duduk di antara semua orang dan menonton pertunjukan di depan sana.
"Nona..apa tidak dihentikan saja sparing ini?" Tanya salah satu kesatria yang gugup padahal bukan dia yang di lapangan.
Greta dengan santai mengambil minuman yang disiapkan oleh pelayan di dalam keranjangnya.
"Um..kamu yakin ingin menghentikan keduanya?" Tanya gadis itu balik dengan mengarahkan pandangan semua orang ke arah lapangan. "Aura di sekeliling keduanya sangat buas dan berbahaya bilah mendekat.""Ta-Tapi..."
Greta menghembuskan nafasnya karena dia tidak bisa juga membiarkan semua orang khawatir. Dia bangkit tetapi masih memegang gelas minuman di tangannya. Tangannya yang lain memegang pembatas lapangan dan di melompat masuk ke dalam.
Hembusan angin yang membawa aura seorang swordmaster yang hebat bisa dirasakan oleh semua orang. Greta yang diberikan perlindungan oleh spirit miliknya berjalan dengan santai ke arah keduanya.
[Storm!]
Hanya satu kata yang keluar dari mulutnya dan hembusan angin yang membentuk angin puting beliung muncul di tengah-tengah Duke dan Kleis.
BOOM!
Ledakan kuat memisahkan keduanya tetapi tidak sampai melukai mereka. Greta sudah memberikan perlindungan di sekitar tubuh mereka agar terhindar dari efek ledakan.
"Berhentilah kalian berdua." Katanya dengan tatapan tajam ke arah keduanya.
Duke Arian yang ditatap tajam oleh putrinya langsung melemparkan pedang di tangannya ke sembarang arah, lalu berlari ke sisi Greta dengan wajah panik.
"Apa kamu terluka? Sakit? Pusing? Kita butuh dokter!!"
Greta mengulurkan tangannya menutupi mulut sang ayah yang menceloteh tidak ada hentinya. Dia melirik ke arah pemuda yang hampir mirip dengan pria di sampingnya.
"Jangan bicara, Kleis." Ancam Greta yang telinganya sudah mulai sakit. "Kalian kalau mau latihan tolong kondisikan area sekitar, jika para kesatria kita terluka nantinya karena ulah kalian, bagaimana?!"
"Iya..maafkan aku, Putriku." Duke lebih dulu mengakui kesalahannya dan menunduk.
"Aku juga, Sayang." Lanjut Kleis dengan gerakan yang sama yaitu menunduk seolah mengakui kesalahannya.
"Good boy!" Greta tanpa sadar menepuk kepala keduanya seperti melihat hewan peliharaannya akhirnya Patuh.
"Ahh!! Putriku mengelus kepalaku!" Seru Duke Arian dengan wajah memerah penuh bahagia.
"Sayangku..aku suka sentuhanmu." Bisik Kleis di samping telinga gadis itu.
BUGH!
"ENYAH DARI HADAPANKU!!" Teriak Greta malu karena ketiganya di tatap oleh semua kesatria yang berada di pinggir lapangan.
•••
"Anda terlihat sedang memikirkan sesuatu, Yang mulia." Kata Ajudan disampingnya.
Putra Mahkota Rez yang mendengar ucapan ajudannya itu mengangguk.
"Putri Duke Rodriguez akan segera mengambil posisi Duchess." Katanya."Bukankah keluarga kerajaan masih punya hubungan keluarga dengan keluarga Duke."
"Itu benar, kami termasuk sepupu." Kata Putra Mahkota.
"Lalu apa yang membuat anda yang menjadi masalah di pikiran anda, tuan?"
"Jika Greta mendapatkan posisi Duchess Rodriguez, maka dia bisa menjadi titik pusat kerajaan ini. Mengingat dia memiliki hubungan pertunangan dengan Duke Kleis dari Duchy Hall. Kekuatan Elements dari spirit yang dimiliki juga olehnya menjadi pusat pembicaraan semua bangsawan." Kata Putra Mahkota.
"Lalu?"
"Kekuatan yang dimiliki olehnya hampir sebanding dengan Raja itu sendiri. Bisa saja banyak pangeran yang akan mencoba menjalin kerja sama dengannya."
"Maksud anda itu Pangeran Zack, kan. Beliau akhir-akhir ini sering pergi ke beberapa rumah bangsawan yang menolak anda."
"Benar..saudaraku yang satu itu cukup berambisi untuk mengambil tahta."
"Apa yang anda akan lakukan sekarang? Apa kita mencoba mencari hubungan baik dengan Putri Greta?"
Putra Mahkota tertawa tiba-tiba dan mengusap air mata di ujung matanya yang keluar karena tertawa.
"Buat apa aku melakukan hal sia-sia begitu. Dia itu Putrinya Duke Arian Rodriguez yang di sebut sebagai Monster berdarah dingin dan Orang tua yang sangat Protektif pada putrinya.""Ah..benar semua orang tahu itu." Kata Ajudannya mengangguk setuju.
"Tentu saja. Aku juga tahu bahwa Greta itu adalah orang yang cerdas dan lebih berbahaya daripada Duke itu sendiri. Bisa dibilang, dia itu seperti Rubah yang bisa menipu pandangan semua orang dan membuat pihak musuh kewalahan dengan tindakan yang diambilnya."
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PEARL OR RODRIGUEZ 2
Fantasy√𝙐𝙋𝘿𝘼𝙏𝙀 𝙅𝙐𝙈𝘼𝙏 Bintang di langit tidak bisa bersinar sendiri di angkasa sana, mereka butuh bintang lain untuk menyinari langit malam. 𝚁𝚎𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝...