Chapter 41 -

697 64 2
                                    

Di Dunia para dewa berada saat ini. Semua Dewa berkumpul melihat ke cermin dunia. Mereka menyaksikan ciptaan mereka tumbuh dan berkembang di bawah sana sambil mengawasi para iblis yang berada di dunia bawah agar tidak lolos lagi.

Saat ini dari cermin mereka bisa melihat dua cahaya yang saling bertautan muncul dari atas langit tepatnya di Kediaman Rodriguez.

{Hari ini anak itu akan menjadi seorang ibu yah...}

{Rasanya masih mendebarkan saat mengingat Dewi Rosa melahirkan kedua anak takdir beberapa tahun silam lalu.}

{Anak Takdir kali ini lebih spesial. Dia adalah pelindung dunia yang baru menggantikan sang Ibu, Greta  Rodriguez.}

{Manusia tumbuh dengan cepat tanpa kita bisa sadari. Tahu-tahu saja mereka sudah dewasa bahkan menua dalam waktu yang cepat.}

{Tapi..manusia menjadi lebih hebat setiap mereka ingin meraih sesuatu.}

{Aku menantikan roda takdir anak-anak ini.}

{Sebuah jiwa suci yang mampu memasuki dunia lain dengan kekuatan yang begitu besar, hampir saja kehancuran dunia terjadi jika Jiwa suci anak-anak itu tidak menyadarkan ibu mereka.}

{Lihat! Dewi Maya sudah turun ku bumi! Waktunya anak takdir yang baru lahir!}

Saat semua dewa dan Dewi bersemangat menyaksikan fenomena yang begitu mempesona itu. Mereka juga menatap ngeri pada dua sosok yang berjaga di depan pintu dengan aura gelap yang menutupi tubuh mereka, kayaknya Asura yang berjaga gerbang kematian.

{Ayah Mertua dan Suaminya mengerikan!}

{Semoga anak-anak manis itu tidak mirip dengan mereka!}

Dewa saja ketakutan dengan penampilan kedua orang itu, apalagi para pekerja yang berjaga di dekat mereka sudah ketakutan setengah mati menahan diri agar tidak kabut. Di balik pintu tertutup itu , Duchess sedang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan dengan aman.

Para dokter dan alkemis sudah di kumpulkan untuk berjaga-jaga jika Duchess mengalami sesuatu yang serius dalam proses melahirkannya.

"Duke! Tolong tenanglah dan duduk saja di kursi!" Seru Samuel yang berusaha menahan majikannya itu dari masuk ke dalam.

Ramon juga berusaha menahan tubuh Duke muda-nya yang lebih kuat lagi. Sebagai suaminya pasti dia ingin berada di sisi istrinya yang sedang berjuang untuk anak-anak mereka.

"Tahan! Anda harus bertahan! Nyonya meminta saya jangan membiarkan anda masuk!" Pekik Ramon kesulitan menahan tubuh majikannya itu.

"DIA KESAKITAN!" Seru kedua pria itu kompak karena rasa panik dan khawatir yang mereka rasakan sama.

Ramon dan Samuel saling bertukar tatapan dan mengangguk kompak. Keduanya melepaskan tubuh mereka dan berdiri diam di posisi mereka.

"Anda coba saja masuk. Saya yakin setelah anda masuk, Putri akan menatap anda tajam." Ujar Samuel dengan nada santai.

"Saya juga yakin bahwa Nyonya akan melarang anda masuk ke kamar lagi jika mencoba membuat kerusuhan." Lanjut Ramon.

Kedua asisten saling bertukar salam sebagai bentuk kekompakan mereka berdua. Mereka sama-sama lelah dengan sikap bar-bar yang dimiliki oleh kedua orang itu. Untungnya, Greta adalah orang yang tenang dan tidak pernah membuat masalah bahkan saat mengandung sekalipun.

"Oyo~ kalian di usir?" Tanya sebuah suara yang muncul dari arah jendela. Hembusan angin membawa aroma bunga yang sedang bermekaran di taman sana.

Yui dalam bentuk wanita terlihat sangat menggoda apalagi dengan belahan dada yang menonjol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yui dalam bentuk wanita terlihat sangat menggoda apalagi dengan belahan dada yang menonjol. Samuel yang melihat itu seketika melepaskan kemejanya dan memakaikan ke tubuh Yui yang begitu menggoda iman.

"Loh? Asisten ternyata sangat gerah melihat tubuh wanita, ya." Ejek Yui dengan senyum licik dibibirnya.

"Tolong jaga diri anda sendiri, Nona." Tegur Samuel tegas.

Yui mendecih dan beralih menatap kedua orang yang diam membeku dengan wajah pucat.
"Kalian ingin masuk?"

Keduanya mengangguk kompak.

"Tapi di usir?"

Keduanya mengangguk kembali.

"Takut di marahi jika memaksa masuk?"

Keduanya saling bertatapan lalu mengangguk ke depan lagi.

"Itu lebih baik. Greta tidak ingin kalian kehilangan kontrol emosi jika melihat keadaannya yang kesakitan. Jangan biarkan perjuangan anak itu sia-sia. Dia sedang berjuang untuk anak-anaknya yang akan lahir melihat dunia. Dia gadis yang kuat walau sedikit lalot kadang."

Kleis memegang kepalanya yang sedikit sakit karena terlalu tegang dalam waktu yang lama. Ramon segera memapahnya untuk duduk di kursi yang sudah di siapkan.

Yui mendekatinya dan mengulurkan tangannya di depan wajah pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yui mendekatinya dan mengulurkan tangannya di depan wajah pemuda itu. Cahaya merah segera muncul dan masuk ke dalam tubuh pemuda itu hingga dia jatuh pingsan.

"Biarkan dia istirahat. Dia terlalu khawatir pada istrinya hingga otot-ototnya tegang dalam waktu yang lama."

"No..Nona." Samuel memanggil dari samping. "Bagaimana dengan tuan kami?"

Yui berbalik dan wajahnya seketika menjadi aneh saat melihat pemandangan di depannya. Duke yang di papah oleh Samuel, wajahnya lebih para daripada Kleis.

"Ini terlalu tegang hingga otot tubuhnya menjadi buruk." Kata Yui sambil tetap berjalan ke dekat Duke Arian dan menyembuhkannya.








Bersambung...

THE PEARL OR RODRIGUEZ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang