Chapter 25 - PESTA KERAJAAN

877 112 4
                                    

Beberapa wanita bangsawan mengenakan gaun terbaik dan aksesoris terbaik mereka khusus untuk acara pesta kerajaan kali ini. Semua orang berusaha tampil baik di depan keluarga Kerajaan dan Keluarga Duchy Rodriguez yang katanya akan datang. Kabar tentang pewaris Duchy yang di berikan pada satu-satunya putri kandung sang Duke membuat banyak sekali orang berlomba-lomba untuk memoles diri mereka kepada sang Putri.

"Kudengar dia memiliki kemampuan sihir terbaik saat acara berburu beberapa tahun lalu."

"Penampilan Putri Greta katanya hampir mirip dengan Duke."

"Sangat sulit hanya untuk bertemu apalagi menyapa sang putri karena setiap surat atau undangan yang kirim pasti akan di bakar oleh Duke."

Saat mereka sibuk berbincang tentang keluarga Duke. Pintu aula pesta tiba-tiba dibuka dan seluruh tamu menatap dengan kompak ke arah yang sama.

"DUKE OF RODRIGUEZ! DUKE  RODRIGUEZ!! TUAN DUKE MEMASUKI AULA PESTA!!"

"PEWARIS DUKE ! DUCHESS OF RODRIGUEZ! NONA GRETA EL RODRIGUEZ! MEMASUKI AULA PESTA!

"PEWARIS DUKE ! DUCHESS OF RODRIGUEZ! NONA GRETA EL RODRIGUEZ! MEMASUKI AULA PESTA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bukankah Duke terlihat semakin tampan dari biasanya? Apa dia memang awet mudah, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bukankah Duke terlihat semakin tampan dari biasanya? Apa dia memang awet mudah, ya."

"Gadis disampingnya benar-benar mirip dengan Duke loh, dia sang putri yang menghilang itu?"

Greta memegang tangan Duke sedikit kuat karena gugup. Walau sedaritadi di dalam kereta Ayahnya sudah memberitahu dia bahwa dia tidak perlu membungkuk pada siapapun bahkan Keluarga Kerajaan sekalipun nantinya.

'Siapapun pasti gugup jika di tatap oleh banyak pasang mata!'

Saat dia semakin tidak nyaman. Seseorang melangkah di depan keduanya. Greta mengangkat pandangan matanya dan seketika senyumnya langsung mekar melihat sosok yang sudah lama dia tidak lihat.

"Kleis!!" Seru Greta senang melihat kekasihnya kembali.

Duke tidak bisa menjauhkan keduanya karena dia takut Greta akan menatapnya benci jika terlalu menahan bocah itu dekat dengan putrinya.
"Anda sudah sampai kesini, Duke muda." Sapa Duke Riyan dengan nada tidak ramah.

"Benar, Ayah Mertua." Balas Duke Kleis dengan senyum manis pada calon ayah mertua didepannya kelak.

Greta yang dasarnya tidak peka tentu saja tidak melihat aura permusuhan di antara keduanya dan malah berjalan ke arah meja makan. Dia melihat berbagai jenis Dessert yang disajikan oleh pelayan istana dengan begitu indah dan mengiurkan selera.

Saat dia mencoba mengambil satu potong coklat, tangannya tiba-tiba di pukul oleh kipas.
"Ugh!!"

"Beraninya anda makan sebelum Anggota Kerajaan!" Seru salah seorang wanita dengan nada tinggi.

"Anda siapa? Sejak kapan ada aturan semacam itu?!" Balas Greta kesal.

"Apa anda tidak ada Guru Etika yang mengajarkan anda tata Krama di pesta seseorang? Dasar anak desa." Wanita itu adalah istri salah satu Count di wilayah bagian barat. Dia baru saja sampai dan tidak melihat kedatangan Greta dan Duke tadi. Saat melihat bahwa seseorang yang memiliki penampilan yang begitu indah menarik perhatian semua orang, dia langsung kesal dan ingin membuat pihak lain menderita.

Tangan Greta di tarik oleh wanita itu, tetapi sebelum dia bergerak. Hembusan angin kuat muncul entah darimana dan menghempaskan wanita itu hingga jatuh ke lantai dengan kondisi memalukan karena rambutnya berantakan.

"Beraninya kamu menyentuhku!" Teriak wanita itu marah. Dia berusaha bangkit tetapi sesuatu menahannya.

Dua pedang tajam sudah di arahkan ke leher dan mata wanita itu. Duke dan Kleis langsung panik saat tidak melihat keberadaan Greta di dekat mereka. Saat mendengar keributan mereka langsung berlari ke arah sana dan menemukan bahwa gadis itu sedang di ganggu oleh wanita gila di lantai itu.

"D-Duke?" Wanita itu mengenali wajah Duke Riyan yang terkenal di kalangan bangsawan. Tubuhnya gemetar karen sadar bahwa dia sudah melakukan kesalahan besar dalam hidupnya.

Saat dia menatap penampilan gadis yang tadi dia hina, lalu melihat ke arah Duke Rodriguez. Dia langsung sadar bahwa dia sudah menyentuh satu-satunya penerus Duchy berikutnya.

"Maafkan saya! Duke.. saya bersalah!! Tolong lepaskan saya!" Wanita itu mencoba meraih Duke untuk meminta maaf tetapi tubuhnya langsung di tarik oleh sesuatu kembali ke lantai.

Duke Riyan menatap wanita di depannya dengan dingin. "Akan ku pastikan seluruh keluargamu tidak bisa menginjak Ibu kota lagi."

Perkataan Duke membuat semua orang bingung karena tidak biasanya dia bermurah hati hanya mengusir seseorang yang mengganggunya dari wilayah ini.

"Jangan injak kakimu lagi di benua ini!" Lanjut Duke yang langsung membuat wanita di lantai itu benar-benar menyesal telah menganggu gadis itu.

Ucapan Duke tadi menunjukkan bahwa dia dan keluarganya tidak akan di bunuh tetapi di usir dari benua ini. Mereka tidak boleh lagi muncul di daratan ini itulah arti ucapan Duke yang benar-benar sangat menakutkan semua orang.

"MATAHARI KEKAISARAN! YANG MULIA RAJA TELAH TIBA!"









Bersambung...

THE PEARL OR RODRIGUEZ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang