Reading Anda Vote!!
Greta membuka matanya dan menatap ke pemandangan di depannya. Dia berada di hutan dan cahaya di sini tertutup oleh pepohonan yang lebat. Dia menyentuh perutnya dengan perasaan cemas, saat merasakan perutnya baik-baik saja dia bernafas lega.
Dia berjalan menyelusuri hutan dan menemukan aliran sungai yang cukup tenang dengan air terjun di sebelah kirinya. Saat dia menjulurkan kepalanya dan menatap dirinya di pantulan cermin, matanya melebar melihat sosok yang dia kenali.
"Wajahku..." Greta menyentuh wajahnya di dunia modern, lalu pada rambut hitam miliknya yang hanya seukuran bahu.
'Bagaimana bisa aku disini? Dimana Ayah dan Kleis?'
Rasanya aneh melihat dirinya berada di hutan, hal terakhir yang di ingat olehnya adalah dia jatuh pingsan dan semuanya gelap. Pakaian yang digunakan olehnya juga pakaian modern bukan gaun yang seperti biasa dia pakai.
Greta berjalan menyelusuri hutan dan setelah 2 jam baru dia berhasil keluar dari hutan. Saat melihat bahwa dia berada di sekitar ibu kota. Dia buru-buru pergi ke arah kediaman Rodriguez walau harus berjalan kaki.
Semua orang memandang ke arahnya dengan tatapan penasaran karena gaya pakaian dan penampilan Greta yang berbeda dari mereka. Greta baru saja melewati sebuah lorong saat tangannya di tarik dan di dorong ke bawah dengan kasar.
"Akh!!" Greta meringis kesakitan saat merasakan luka di kedua sikunya. Saat dia mengangkat kepalanya ke atas dan melihat bahwa orang yang menarik dan mendorong dia adalah sekelompok pria berwajah seram.
"Bos, gadis ini bisa kita jual di pasar gelap nantinya." Kata salah satu pria disana.
Greta menjadi waspada, tangannya sudah mengepak di belakang siap menyerang kapan saja. Beruntung kemampuan sihirnya masih ada dan tidak menghilang, dia tidak khawatir dengan orang-orang di depannya lagi.
"Hahaha!! Tangkap dia lalu bawa ke pasar gelap, kita jual dia kepada para bangsawan."
Greta yang melihat beberapa orang mulai mengarahkan tangan mereka ke arahnya lantas melompat ke belakang dan menyerang mereka dengan sihir angin.
WUSH!
Semua orang langsung terbang ke belakang membuat orang-orang di luar sana terkejut. Greta lalu melarikan diri dari sana dengan panik. Dia mencoba untuk sampai ke kediaman Rodriguez untuk bertemu dengan ayahnya. Kondisinya saat ini benar-benar sangat aneh.
Greta berhasil sampai di dinding belakang kediaman dan menemukan lubang kecil yang biasa dia lewati jika ingin keluar. Beruntung para pelayan di rumah ini rajin membersihkan halaman belakang sehingga tidak ada lumut.
Sring!
Sebilah pedang muncul dan langsung di arahkan ke leher Greta. Sosok tinggi dengan bahu lebar memegang pedang dan menatap ke bawah arah perempuan itu berada dengan tatapan ingin membunuh.
"Siapa yang mengirim kamu?!"
Greta mengangkat kepalanya ke atas dan bertemu dengan wajah Eden yang selalu terlihat malu kini seperti orang yang berbeda dalam ingatannya.
"E-Eden..ini aku Greta-!"
Ucapannya terpotong karena leher Greta langsung di tekan dengan ujung pedang yang tajam.
"Siapa kamu berani sekali menggunakan nama Nona muda keluarga kami?! Jangan mencoba mencari alasan bodoh!"
"Tapi..aku benar-benar Greta!"
"Diam!"
Greta mentup mulutnya saking takutnya. Sebuah langkah kaki mendekati tempat itu.
"Eden, apa yang sedang kau lakukan disana?" Sebuah suara wanita lembut dan manis terdengar di belakang tubuh pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE PEARL OR RODRIGUEZ 2
Fantasía√𝙐𝙋𝘿𝘼𝙏𝙀 𝙅𝙐𝙈𝘼𝙏 Bintang di langit tidak bisa bersinar sendiri di angkasa sana, mereka butuh bintang lain untuk menyinari langit malam. 𝚁𝚎𝚗𝚒𝚝𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚍𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚖𝚊𝚜𝚊 𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝...