Chapter 40 - DUCHESS NAIK TAHTA

729 61 0
                                    

"Nona, tolong angkat tangan anda sedikit lagi."

"Jangan bergerak dulu..rambut anda masih dalam tahap dirias."

"Lihat ke atas dulu, saya ingin memberikan pewarna di bawah mata anda."

"Gaun ini apa cocok?"

"Warna mahkotanya tidak pas, ganti dengan warna biru!"

"Sepatu Nona yang baru ada dimana? Siapa yang membawanya kemarin?"

"Tolong bantu aku menarik ujung gaun ini!"

Para pelayan yang sibuk dengan kegiatan mereka dengan panik berusaha mengejar waktu. Greta yang menjadi bintang utama hanya di suruh diam dan patuh saja di posisinya.

Acara spesial setelah sebulan kejadian menggemparkan dengan pengkhianatan pangeran Zack dengan para bangsawan yang berusaha membangkitkan iblis dengan membunuh Greta. Hukuman mati telah di jatuhkan untuk para pemberontak sedangkan pangeran hanya di berikan hukuman di asingkan ke benua lain karena selir raja yang memohon untuk membiarkan putranya hidup.

Putra Mahkota Rez yang telah di Lantik menjadi raja saat itu membiarkan saudara laki-lakinya itu diasingkan karena hal itu juga  untuk menjaga martabat keluarga kerajaan. Sebagai bentuk permintaan maaf dari Kerajaan, Greta diberikan banyak sekali emas dan berlian dan beberapa akta tanah oleh raja terdahulu.

'Aku pasti orang paling kaya di kerajaan ini.' Batin Greta saat melihat kekayaan yang tertimbun di berangkas miliknya.

Duke Kleis yang masuk ke dalam ruangan Greta lantas membeku saat dia melihat sosok yang berdiri dengan balutan gaun indah menambah pesona dalam dirinya semakin kuat. Duke Kleis punya pikiran untuk tidak membiarkan siapapun melihat kekasihnya itu dan membiarkannya saja didalam kamar agar hanya dia saja yang melihatnya.

"Sayang~" Duke Kleis memeluk lengan Greta dengan manja sambil memberikan sepasang mata puppy eye yang dijadikan senjata ampuhnya.

"Um?" Greta menjawab dengan suara berdehem karena bibirnya sedang di berikan warna lipstik.

"Bagaimana kalau kita menikah hari ini juga?" Kata Duke Kleis dengan suara merajutnya. "Anak kita harus segera di berikan Berkah oleh Dewa."

"Bukankah acaranya itu bulan depan sesuai perjanjian kamu dengan ayah, kan." Kata Greta dan berjalan ke pintu keluar.

Duke Kleis segera menyusulnya sambil tetap menempel di sampingnya. "Aku ingin cepat-cepat pernikahan kita dilangsungkan, mau ku hari ini tapi harus di undur lagi!"

"Ikuti saja perintah ayahku daripada kamu dibuat repot lagi." Balas Greta sambil menahan tawanya.

"Aku mau nikah!" Keluh Kleis sambil memegang lengan Greta seperti anak kecil.

"Um."

"Ayo nikah!"

"Um.."

"Nikah..Nikah...Nikah..." Kleis menghentakkan kakinya ke tanah sebagai bentuk kekesalannya.

Kepala Greta rasanya mau sakit karena sikap kekanak-kanakan pria disampingnya. Sebelum dia bisa menendangnya, pakaian Duke Kleis langsung di tarik oleh seseorang.

"Menjauh dari putriku, Bajingan!" Umpat Duke Arian dengan ekspresi jijiknya yang khas untuk pemuda di depannya.

"Eh? Ayah mertuaku," kata Duke Kleis dengan senyum cengengesan yang khasnya.

"Idih! Siapa yang mau kamu jadi menantuku, mimpi saja sana!" Ujar Duke Arian dan melempar pemuda itu menjauh dari putrinya.

"Tidak! Ayah mertua jangan bersalip lidah! Anda sudah setuju loh!"

THE PEARL OR RODRIGUEZ 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang