6 Tahun berlalu, dan mereka semua sudah beranjak dewasa. Selama 6 tahun itu pula Sakura tak menerima kabar apapun dari Sasuke. Sasuke menghilang, tak tau kemana.
Sakura mencoba menghubunginya selama 6 tahun belakangan ini. Tapi, nihil. Tak ada satupun panggilan maupun pesan yang sampai padanya.
Saat dia siuman pasca kejadian pemukulan itu, Sakura tak bisa menemukan dimana Sasuke. Dia pun mencoba memghubungi Sasuke, namun nihil. Pada tahun pertama Sasuke menghilang, Sakura terus menerus menanyakan hal itu pada Naruto.
"Naruto, kau benar-benar tak tau dimana Sasuke-kun sekarang?" Tanya Sakura lirih.
Naruto, yang merupakan saudaranya itu hanya mengangguk dan menatap sedih kearah saudaranya itu.
Sakura tak bisa menahan air matanya setiap kali membicarakan Sasuke di depan Naruto.
"Ba...bagaimana bisa dia pergi tanpa bilang atau berpamitan seperti itu?" Sakura pun tak bisa menahan tangisnya.
"Apa karena aku menyatakan perasaanku waktu itu? Apa dia sebenci itu padaku?"
Naruto tak tega melihat sepupunya dan langsung memeluknya.
"Sakura-chan, Sasuke pergi pasti ada alasannya. Itu bukan berarti Sasuke membencimu. Hanya saja, timing kepergiannya memang pas dengan waktu menyatakan perasaanmu." Kata Naruto, mencoba menenangkan Sakura yang masih menangis di pelukannya itu.
"Tenanglah, aku yakin Sasuke tidak membencimu."
Seiring berjalannya waktu, Sakura mencoba untuk bangkit kembali. Dia mulai fokus pada karirnya sebagai dokter. Karena kemampuannya yang sangat bagus, Sakura pun bisa dengan cepat menyelesaikan studi sebagai dokter spesialis. Sehingga saat ini Sakura bisa menjadi dokter muda di rumah sakit yang terkenal di Negara Hi, yaitu Rumah Sakit Konoha diusia yang ke 28 tahun.
Sementara Naruto, dengan ketertarikannya di dunia game, Naruto pun mendirikan perusahaan game yang setiap tahunnya berkembang karena banyaknya peminat. Perusahaannya pun semakin pesat dan menjadi salah satu perusahaan game yang ternama di Negara Hi. Dengan partner misteriusnya, Naruto sukses terkenal sebagai direktur muda diusianya yang ke 28 tahun.
...............................
"Sasuke!"
Uchiha Sasuke, yang sekarang sudah berusia sekitar 30an itu menoleh ke sumber suara. Dia baru saja kembali dari luar negeri untuk urusan pekerjaannya.
"Hn, Naruto."
Naruto tersenyum lebar menyambut kepulangan sahabatnya itu.
"Selamat datang kembali, Wakil Direktur." Goda Naruto.
"Hn, terimakasih Pak Direktur." Kata Sasuke tak mau kalah.
Naruto pun hanya tertawa melihat respon sahabatnya itu. Sasukelah yang merupakan partner misterius Naruto. Mereka bekerja sama dalam membangun perusahaan yang kini sudah terkenal itu.
"Hn, bagaimana kabarmu?" Tanya Sasuke seraya membawa kopernya.
"Hm, yaah seperti yang bisa kau lihat."
"Jadi, bagaimana kau akan melakukannya?" Tanya Naruto.
Sasuke terdiam sejenak mendengar perkataan Naruto. "Kali ini, aku takkan mundur lagi..." Kata Sasuke.
Sasuke tersenyum tipis. "Aku sudah punya semuanya untuk membersihkan namaku."
Naruto hanya tertawa senang. "Sesaat kau muncul di depan publik, kurasa saham perusahaan kita akan semakin naik." Kata Naruto jahil.
Sasuke hanya tertawa kecil mendengar lelucon sahabatnya itu. "Itu bagus. Tapi kalau malah sebaliknya?"
Wajah Naruto langsung cemberut. "Jangan gitu, dong!" Ekspresi Naruto membuat Sasuke tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...