12. Starlight at Night

233 24 1
                                    

"Paman~" Sapa Naruto dengan semangat.

"Oho Naruto-kun. Dan ini teman-teman Sakura-chan dan Naruto-kun ya?" Ujar Haruno Kizashi yang merupakan ayah Sakura.

"Salam kenal paman, saya Sabaku no Gaara." Sapa Gaara dengan sopan.

"Saya Uchiha Sasuke." Ujar Sasuke.

Kizashi tampak tertarik dengan Sasuke. "Hm? Uchiha Sasuke ya?"

Seakan tau, Sakura pun dengan cepat mengalihkan pembicaraan ayahnya.

"Ayah, mereka teman-temanku. Gaara-kun temanku dulu. Ayah ingat kan? Yang sering main sama Naruto." Kata Sakura.

"Hmm, oh iya. Si rambut merah cengeng itu ya?" Celetuk Kizashi.

"Paman, itu kan waktu saya masih kecil dulu." Gumam Gaara lesu.

"Hahaha, iya iya. Sekarang Gaara sudah jadi pria dewasa." Kata Kizashi.

"Lalu, lalu, Sasuke-san, teman kuliahku. Ayah tau, saat pertama masuk kuliah, aku kesasar loh! Aku pernah cerita waktu ayah datang ke apartemenku dulu." Kata Sakura semangat.

"Oh, iya ayah ingat. Salam kenal ya, Uchiha Sasuke." Ujar Kizashi dengan nada datar.

Suasana berubah agak canggung. Naruto berusaha mencairkan suasana dengan menarik lengan Kizashi.

"Paman, ayo perlihatkan strawberry yang bisa di panen!" Kata Naruto.

"Iya, iya..."

Kizashi pun ditarik tangannya oleh Naruto masuk ke dalam kebun dan Gaara mengikuti di belakangnya. Sementara Sakura dan Sasuke masih berdiri diluar kebun.

"A...anu, maafkan ayahku ya. Sepertinya ayahku menyinggung perasaanmu..." Ujar Sakura seraya menunduk.

Sasuke menghela nafas panjang seraya tersenyum tipis.

"Hn, tak apa. Itu bukan masalah bagiku." Kata Sasuke seraya menepuk kepala Sakura pelan.

Sakura pun sontak mengangkat kepalanya. "Lagipula, aku sudah biasa kok." Kata Sasuke lagi.

"...Maaf..."

Sasuke mengacak-acak rambut Sakura. "Hn, ayo masuk."

Sakura mengangguk seraya mengikuti Sasuke.

Mereka menghabiskan waktu siang dengan memanen buah strawberry yang sudah memerah. Tibalah waktu sore hari. Mereka memutuskan untuk bakar daging di taman belakang rumah.

Mereka pun membersihkan diri dan langsung berkumpul di taman belakang rumah. Terdapat api unggun disana dan alat pemanggang daging.

Karena sudah malam, suasana semakin dingin. Namun, suasana yang ramai ini membuat mereka hangat.

Karena kedatangan Sakura dan kawan-kawan, Kizashi pun menyuruh Nenek Chiyo dan Sasori untuk bergabung makan daging dengan mereka. Suasana pun semakin ramai dengan adanya mereka berdua.

Setelah makan-makan, Nenek Chiyo dan Sasori pamitan pulang karena sudah larut malam. Sementara yang lainnya melanjutkan di dalam rumah dengan ngobrol dan minum-minum.

"Hari ini menyenangkan sekali." Kata Naruto.

"Kau benar. Aku baru pertama kali merasakan memanen strawberry dengan tanganku sendiri. Biasanya, aku hanya tau makan saja." Kata Gaara yang sudah mulai ngawur.

Tawa pun terdengar memenuhi ruangan. "Lain kali, datang lagi. Jadi kau akan memanen strawberry lagi." Kata Kizashi.

"Hm, akan kupikirkan." Kata Gaara.

Kizashi pun tertawa mendengar Gaara yang tampaknya mulai oleng. Mereka melanjutkan minum mereka hingga mereka tumbang semua.

Kizashi memindahkan putri semata wayangnya itu ke sofa. Matanya menoleh ke taman belakang dan mendapati Sasuke duduk disana sendiran.

Spring of Darkness LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang