"Hn, aku menemukan ini di rumah Kak Shisui beberapa minggu yang lalu." Kata Sasuke seraya meletakkan beberapa kamera kecil yang waktu itu di temukannya dengan Sakura.
"Hm? Kamera?"
"Menurutmu, untuk apa kamera ini?" Tanya Naruto.
Sasuke menggeleng. "Aku menemukannya di berbagai tempat dirumah itu." Kata Sasuke.
"Mungkin saja, Kak Shisui di pantau oleh seseorang. Atau, dia sengaja memasangnya disana agar tidak ketahuan." Kata Sasuke.
"Tapi, kalau memang benar begitu, rekaman dari kamera ini seharusnya bisa mengetahui apa yang terjadi di waktu kejadian pembunuhan Shisui-san." Kata Naruto.
Sakura mengangguk. "Memang benar, tapi kami tak menemukan apapun yang berhubungan dengan rekaman itu disana." Kata Sakura.
"Apa sudah ada yang mengambilnya?" Gumam Kakashi.
Kakashi mengambil salah satu kamera itu. "Aku akan coba periksa hal itu." Kata Kakashi.
"Hm? Bagaimana caranya?" Tanya Naruto.
"Ah, sebenarnya aku punya teman di Kepolisian Negara Hi." Kata Kakashi.
"Kau yakin bisa percaya dengannya? Bagaimana kalau temanmu itu ada hubungan dengan Shimura Danzo?" Tanya Sasuke dingin.
Kakashi tersenyum. "Tenang saja. Kalau hal itu, aku berani menjamin kalau dia tak ada sangkut pautnya dengan Shimura Danzo."
...................................
"Haah, ini melelahkan...." Gumam Sakura seraya meminum Ice Macchiato nya.
Mereka pergi ke cafe yang tak jauh dari rumah Sasuke untuk menjernihkan pikiran mereka.
"Aku berharap otakku bisa sama denganmu, Sasuke. Bagaimana kau bisa menyelesaikan studimu dengan cepat?" Keluh Naruto.
Sasuke hanya mengangkat bahunya. Naruto dan Sakura menghela nafas panjang.
"Oh iya, Sasuke-kun, kapan jadwal wisudamu?" Tanya Sakura.
Sasuke masih merasa canggung dengan panggilan baru itu. Padahal dia sendiri yang memintanya.
"Hee? Sejak kapan panggilanmu berubah?!" Celetuk Naruto.
Sakura memukul pundak Naruto kesal. "Berisik!"
"Hn, entahlah. Mungkin sekitar bulan februari." Kata Sasuke seraya meminum Ice Americano nya untuk menyembunyikan salah tingkahnya.
"Oh, bulan depan dong?" Celetuk Naruto seraya memegang pundaknya yang menjadi korban pukulan Sakura.
Sasuke hanya mengangguk. Mereka kembali berbincang-bincang. Hingga mereka di hampiri oleh seorang wanita muda berumur kisaran 25 tahun keatas.
"Anu.."
Mereka bertiga sontak menghentikan percakapan mereka dan menoleh. Sasuke tampak sedikit terkejut dengan kehadiran wanita itu.
Sakura dan Naruto menyadari hal itu. "Anda siapa?" Tanya Naruto.
"Ah, namaku Uchiha Izumi." Kata wanita bernama Izumi itu.
"Kau, Uchiha Sasuke, adiknya Itachi-kun, kan?"
Sakura melihat dengan tatapan aneh. " 'Itachi-kun'? Apa Anda kenal dengan Itachi-san?"
Izumi mengangguk. "Maafkan aku menghampiri kalian seperti ini. Tapi, ada yang perlu ku bicarakan dengan Sasuke-kun." Ujar Izumi.
"Tak apa, biarkan saja mereka disini. Mereka teman-temanku." Kata Sasuke.
"O..oh begitu..."
"Lalu, apa yang ingin kakak bicarakan?" Tanya Sasuke.
![](https://img.wattpad.com/cover/318273533-288-k564961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...