Kakashi dan Obito berhasil selamat dari serangan orang-orang suruhan Danzo itu. Walaupun ada sedikit luka-luka ringan sih. Namun, kemampuan berkelahi mereka cukup sebanding dengan mereka.
Untung saja saat itu ada beberapa masyarakat yang melintas dan mendengar keributan dari dalam rumah Shisui yang sudah lama kosong itu.
Mereka pun mengambil kesempatan itu untuk kabur sebelum masyarakat melihat keberadaan mereka berdua. Obito pun sudah memiliki hasil analisis darah yang di temukannya itu.
Ini sudah 2 minggu setelah mereka mengambil sample darah dan mengecek DNA nya. Dan memang benar, itu darah milik Izumi. Obito jadi membayangkan bagaimana keadaan Izumi saat itu, dan hal itu membuatnya kembali sedih.
...................
"Akhir-akhir ini kau sering menemui Sakura-chan." Kata Naruto pada Sasuke.
"..."
"Jangan-jangan kau..."
"Ck, kalau kau datang untuk menggangguku, sebaiknya kau pergi saja!" Gerutu Sasuke.
"Jadi bagaimana? Apa Sakura-chan menerimamu sekarang?" Tanya Naruto dengan nada jahil.
Wajah Sasuke berubah murung, lalu menggeleng.
"Belum..."
Naruto terdiam sejenak, kemudian dia malah tertawa terbahak-bahak. Sasuke menatap Naruto dengan tatapan tajam.
"Haha, maafkan aku. Waah, Sakura-chan keren juga!" Kata Naruto puas.
"Oi, kau itu mendukungku tidak sih?!" Gerutu Sasuke.
"Haha, maaf-maaf. Lagian, itu memang pantas kau dapatkan."
"Sakura-chan dulu sangat sedih saat kau menolaknya dulu."
Ekspresi Sasuke berubah murung.
"Tapi, mau kubantu tidak?" Tawar Naruto.
Sasuke langsung berantusias menatap Naruto dan itu membuat Naruto terkejut.
"Wah, aku tak tau kau sesuka itu pada Sakura-chan."
"Cepat katakan! Bagaimana kau bisa membantuku?!"
..................
Sakura terlihat ragu untuk masuk ke dalam ruangan Sasuke. Sai juga sedang tidak ada di ruangannya. Sakura datang untuk menyerahkan bukti dokumen tentang penelitian yang Danzo dan Orochimaru lakukan.
Awalnya, dia ingin menghindari Sasuke. Dia begitu malu untuk bertemu dengannya sekarang. Dan dia tidak ingin Sasuke tau perasaannya yang sebenarnya. Yah, kalau Sasuke ternyata memang serius dengan perasaan dan perkataannya selama ini, itu membuat Sakura senang, jujur saja.
Tapi, Sakura masih meragukan hal itu. Dia tidak ingin merasa patah hati lagi seperti dulu. Sakura memutuskan untuk bertemu dengan Naruto.
Namun, siapa sangka. Naruto malah menyuruhnya bertemu dengan Sasuke karena dia sedang makan siang dengan Hinata dan manajernya.
Sakura hanya terdiam, memandang pintu ruangan Sasuke. Sakura pun menghela nafas panjang. Dia mengetuk pintu ruangan Sasuke pelan.
"Hn, masuk."
Sakura tersontak mendengar suara di balik pintu tersebut. Sakura mempersiapkan dirinya sendiri, kemudian masuk secara perlahan.
"Anu, Sasuke-kun."
Sasuke yang terlihat cuek awalnya itu langsung menatap sosok di depan pintu dengan segera.
"Oh, kau sudah datang. Masuklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...