15. Kembali Bergerak

204 22 1
                                    

"Jadi maksudmu, Danzo mengetahui bahwa ada kamera di kediaman Shisui?" Tanya Kakashi.

Obito mengangguk. "Itachi memberitahukan itu padaku waktu itu."

"Kalau begitu, apa mungkin Itachi-san..."

"Asumsiku, Danzo mengetahui bahwa banyak kamera tersembunyi di rumah Shisui. Namun, dia tak bisa menemukan yang lainnya." Kata Obito.

"Izumi tak pernah memberitahukan hal ini padaku. Jadi, aku cukup kaget karena selama ini rekaman ini ada pada Izumi." Jelas Obito seraya menatap komputer yang sedang menampilkan kejadian yang terjadi di rumah Shisui.

"Tapi, kita tak bisa jadikan ini sebagai barang bukti..." Kata Obito.

"Kenapa? Bukankah ini terlihat walaupun sedikit?" Tanya Sakura.

Obito menggeleng. "Tidak. Rekaman di ruang tengah, tepatnya di TKP saat Shisui dibunuh tidak ada."

"Itu benar. Rekaman yang kita punya ini hanya terlihat siluet orang-orang yang membunuh Kak Shisui. Ini tak bisa menjelaskan bagaimana kejadian itu terjadi." Kata Sasuke.

"Karena Danzo mengetahui bahwa ada kamera lain disana, makanya dia mencarinya. Namun, karena rekamannya hilang, dia mulai panik..." Kata Kakashi.

"Benar, itu asumsiku. Sesaat dia tau bahwa Itachilah yang mengambil rekaman itu, dia membunuh Itachi dengan gelap mata..." Kata Obito.

"Kalau begitu, bukankah jika mereka tau rekaman ini ternyata ada pada Izumi-san selama ini, Izumi-san dalam bahaya?" Tanya Naruto.

"Itulah mengapa aku tak membiarkan Izumi pergi sendirian selama ini. Hanya saja kemarin, aku benar-benar tak menyangka dia kabur untuk bertemu dengan Sasuke." Kata Obito.

Kakashi menghela nafas panjang. "Setidaknya, karena rekaman ini sudah sama kita, harusnya dia akan aman." Kata Kakashi.

"Harusnya begitu. Tapi, aku masih harus menjaga adikku. Aku tak bisa biarkan pria tua itu membunuh orang yang tak bersalah lagi kali ini!"

................................

"Jadi, bagaimana perasaanmu sekarang Sasuke-kun? Pada akhirnya kau mengetahui siapa yang memberikanmu beasiswa itu kan?"

Sasuke terdiam sejenak. "Hn, aku cukup terkejut karena selama ini dia berada di dekat kita tapi aku tak menyadarinya." Kata Sasuke.

Sakura tersenyum. "Lagipula, Kakashi-sensei dan Obito-san pasti tak ingin kau mengetahui hal ini makanya mereka menyembunyikan hal ini selama ini." Kata Sakura.

Sasuke menatap langit-langit ruangan bawah tanah itu dengan tatapan lega. "Yah, memang. Mereka mungkin tak ingin membebaniku dengan mengetahui hal itu."

"Yoo! Aku bawakan minumaan~" Kata Naruto yang baru saja dari luar seraya membawa beberapa minuman dingin untuk mereka berdua.

Sakura bangkit dari duduknya, hendak menghampiri Naruto yang membawa minuman. Sakura menepuk pundak Sasuke pelan.

"Dan itu berarti selama ini, banyak orang yang peduli dan mendukungmu, Sasuke-kun." Ujar Sakura pelan seraya tersenyum.

"Naruto, aku mau jus strawberry ku!" Kata Sakura seraya berlari kecil kearah Naruto.

Sasuke terdiam kemudian tersenyum tipis melihat mereka berdua yang tengah ngobrol itu.

"Hm, kau benar. Aku yang tidak menyadari itu..." Ujar Sasuke pelan pada dirinya sendiri.

"Terimakasih."

......................................

"Danzo-sama!"

Spring of Darkness LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang