"Senpai, sepertinya ini akan sangat berbahaya." Gumam Sakura panik.
"Aku tahu! Tapi..."
"Senpai, kalau ini sampai terdengar masyarakat, semuanya akan mengecam penelitian ini!" Kata Sakura.
"Dan senpai juga akan ikut hancur bersama mereka!"
"Ini untuk mereka juga!"
"Haah, sebenarnya, sejauh apa Danzo menghasutmu?!" Ujar Sakura.
"..."
Sakura menatap seniornya itu dengan tatapan yang khawatir.
"Senpai, aku tau senpai tidak sebodoh itu. Masih ada waktu untuk senpai menghentikan ini semua. Jangan terlibat lagi, senpai!"
"..."
Sakura memegang tangan Kabuto. "Senpai, aku tak ingin senpai juga terjerumus dengan mereka. Senpai, kumohon..."
"..."
"Jika ini ketahuan dan keluarga pasien pun tau, karir senpai benar-benar tamat!"
Kabuto melepaskan genggaman tangan Sakura dan berdiri.
"Aku tau apa yang kulakukan. Dan yang kulakukan ini demi masyarakat juga."
Kabuto berjalan begitu saja meninggalkan ruangan Sakura. Sementara Sakura merasa tubuhnya seketika lemas setelah mendengar semua itu.
....................................
Setelah pekerjaannya hari itu selesai, Sakura pun merasakan tubuhnya begitu lelah. Sakura masih kepikiran dengan percakapan terakhirnya dengan Kabuto kemarin. Sakura hanya bisa menghela nafas panjang mengingat hal tersebut.
Handphone Sakura berdering. Gaara menelpon.
"Hm, halo?"
"Hai. Kau sudah selesai bekerja kan? Aku ada di depan rumah sakit."
Sakura langsung terburu-buru berjalan menuju keluar dan mendapati Gaara yang berdiri di samping mobilnya seraya melambaikan tangan pada Sakura.
"Kenapa kau kemari? Dan bagaimana kau tau aku sudah selesai?" Tanya Sakura setelah mendekati Gaara.
"Aku yang bertanya pada Ino. Kau akan pulang sekarang, kan?"
Sakura mengangguk.
"Kau sudah makan malam?" Tanya Gaara.
"Hm, belum."
Gaara tersenyum senang. "Hm, kau mau makan malam denganku? Aku sedang tidak ingin makan sendiri."
Sakura terlihat berpikir sejenak, kemudian tersenyum seraya mengangguk. "Hm, baiklah!"
Gaara pun mempersilahkan Sakura masuk ke mobilnya. "Tapi, kau yang traktir ya, haha."
Gaara tersenyum seraya mengangguk. "Aku akan mentraktir apapun yang kau mau!"
Sakura tertawa mendengar itu. Yah, lumayan menjadi penghibur di hari nya yang berat ini. Namun, Sakura tak menyadari sesuatu.
Saat Sakura dan Gaara berbincang sejenak sebelum masuk ke dalam mobil, Sasuke ternyata baru saja tiba dengan tujuan yang sama, yaitu menjemput Sakura.
...........................
Setelah mendapatkan kontak CEO perusahaan yang menaungi Hyuga Hinata, Naruto pun segera menghubunginya dan mengupayakan untuk bertemu di kantor perusahaan mereka besok siang.
Naruto pun datang di dampingi Shikamaru. Sesampainya mereka di lokasi, mereka langsung di sambut ramah dengan CEO perusahaan tersebut.
"Selamat datang. Silahkan masuk ke ruangan saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomanceUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...