Sakura berjalan di lorong rumah sakit. Dia menelusuri para pasien kanker yang ada disana. Terlihat seorang pasien yang tengah sendirian itu melamun di dekat jendela yang ada di sepanjang lorong. Sakura pun menghampiri pasien wanita itu.
"Permisi..."
Wanita yang merupakan pasien itu menoleh kearah Sakura. Kondisinya memprihatinkan. Wajahnya pucat dan tubuhnya kurus. Terlihat juga rambutnya yang menipis akibat kemoterapi.
"Kenapa anda sendirian disini? Mau saya temani?"
Wanita itu memalingkan wajahnya. "Tidak, saya tidak ingin merepotkan anda, sensei."
Sakura tersenyum dan berdiri disamping pasien itu.
"Apa yang sedang anda pikirkan?"
"...Aku hanya takut mati..."
Sakura terdiam mendengar perkataan pasien itu.
"Kata sensei yang menanganiku, umurku tidak lama lagi. Tapi bisa dicegah dengan melakukan operasi pengangkatan sel kanker." Kata pasien itu dengan lirih.
"..."
"Tapi, aku takut sekali..."
"Kenapa anda takut? Bukannya itu bisa jadi peluangmu untuk melanjutkan hidup?" Tanya Sakura.
Pasien itu mengangguk. "Itu memang benar...tapi..."
"Teman-teman sekamarku dulu, mereka semua juga di janjikan seperti itu. Padahal, ada teman sekamarku yang sudah perlahan membaik dan tinggal melakukan operasi pembersihan saja." Jelas pasien itu.
"Tapi, kudengar dia meninggal saat menjalankan operasi..."
Sakura tampak terkejut dengan itu. Sakura lebih memilih diam terlebih dahulu.
"Kalau begitu, untuk apa operasi kalau ternyata kami akan mati juga di meja operasi?" Gumam pasien itu.
"..."
"Sebenarnya, aku yakin itu memang sudah takdirnya untuk mati disana. Tapi, itu tetap membuatku takut."
........................
Setelah berbincang dengan pasien tadi, Sakura tak sengaja mendengar percakapan perawat yang sedang berjaga disana.
"Pasien penderita kanker akhir-akhir ini meningkat."
"Benar. Apa yang sebenarnya terjadi? Bukankah kita harus melaporkan ini pada professor?"
"Tapi, professor menyuruh kita tetap tenang, kan?"
'Hm, penderita kanker meningkat? Apa yang terjadi sebenarnya?' Batin Sakura dalam hati.
Sakura pun berjalan menjauh dari lorong itu dan keluar ke taman rumah sakit untuk menghirup udara segar.
Sakura mengeluarkan handphone nya dan menghubungi Naruto.
"Halo? Naruto? Apa, kita bisa bertemu sore ini?"
"Oh? Kebetulan aku akan ke rumah Sasuke sore ini. Kau mau bertemu disana saja?"
"Hm?"
"Dia sudah pindah rumah. Kalau kau mau, aku akan kirim alamatnya."
.........................
"Eh? Sasuke-kun?"
Sakura bisa melihat Sasuke yang sedang menunggunya pulang di depan gedung rumah sakit. Sakura pun menghampirinya.
"Hn, kudengar kau akan bertemu dengan Naruto sekarang, kan?"
Sakura mengangguk. "Aku baru saja akan kerumahmu. Naruto bilang akan bertemu dirumahmu." Kata Sakura.
![](https://img.wattpad.com/cover/318273533-288-k564961.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring of Darkness Life
RomansaUchiha Sasuke benar-benar terobsesi pada musim semi nya. Musim semi yang menyelamatkannya dari hidupnya yang penuh kegelapan. Musim semi yang memberikan cahaya di dunia gelapnya. Mulai dari salah paham, tuduhan, dan lain-lain. Tak satupun orang yang...