10|| Ayna

75 16 1
                                    

Hai, Gaffi hadir kembali 🤗

Vote dan komen yang banyak yaaa 🤭

Selamat membaca dan moga memberi manfaat 🤍

🍁🍁🍁

“Seperti sebuah perjalanan, sejauh apa pun tetap akan terasa mudah dan menyenangkan jika kita lewati dengan orang yang kita sayang. Pernikahan juga begitu, seberat apa pun cobaannya pasti akan terlewati jika bersama seseorang yang mengisi hati.”

-Gaffi, Meminangmu-

🍁🍁🍁

Sekolah masih sepi ketika Gaffi tiba. Di tempat parkir hanya ada dua motor, satu milik satpam dan satunya lagi milik petugas kebersihan sekolah. Dan kini bertambah satu, motor Gaffi.

Udara masih terasa begitu sejuk. Titik-titik embun pada daun belum kering. Gaffi menarik napas dalam, menikmati udara segar yang tidak bisa dia rasakan ketika terik matahari mulai menyengat.

Assalamualaikum, Pak.” Gaffi melemparkan salam sapaan sembari tersenyum sopan pada Pak Kodir—satpam sekolah.

Pak Kodir yang sedang menyesap kopi di pos lantas mendongak dan ikut tersenyum ramah. “Wa’alaikumussalam. Sudah datang, Mas? Di dalam masih sepi loh, Mas Gaffi.”

Masih tersenyum, Gaffi membalas singkat, “Tidak apa-apa, Pak.”

“Harusnya Mas Gaffi datangnya tiga puluh menit lagi biar tidak kepagian terus,” ujar Pak Kodir. Gaffi selalu menjadi guru yang pertama kali datang dan itu selalu sebelum pukul setengah tujuh.

“Biar tidak kena macet, Pak. Enak juga berangkat pagi, sekalian hirup udara segar.”

Pak Kodir mengangguk paham dan setuju. Ketika pukul setengah tujuh saja biasanya jalanan sudah macet parah dan sesak. Polusi saling bergumul di udara. Benar-benar memuakkan.

“Mau saya buatkan kopi, Mas? Lumayan bikin hangat,” tawar Pak Kodir.

Gaffi menggelengkan kepala, sekilas melirik cangkir kopi di depan Pak Kodir. “Tidak usah, Pak. Terima kasih. Saya mau sholat Dhuha dulu.”

Setelah Pak Kodir kembali mengangguk, Gaffi setelah pamit dan beranjak menuju masjid sekolah untuk menunaikan salat Dhuha.

Hal ini juga yang membuat Gaffi selalu datang lebih awal, dia bisa menyempatkan diri salat Dhuha dengan tenang dan kadang kala melanjutkan hapalan atau sekadar tadarusan.

Ada banyak sekali manfaat dan keutamaan melaksanakan salat sunah Dhuha. Selain sebagai pembuka rezeki dan mendapat perlindungan dari Allah, salat sunah Dhuha juga dapat menjadi sarana pengampunan dosa dari Allah SWT.

Dalam sebuah hadis dijelaskan :

"Siapa pun yang membiasakan (menjaga) salat Dhuha, dosa akan diampuni meski sebanyak buih di lautan." (H.R. Tirmidzi)

Lima menit sebelum pukul tujuh, Gaffi memasukkan kembali Al-Qur’annya ke dalam tas ransel. Kemudian beranjak keluar masjid.

Lingkungan sekolah mulai ramai. Siswa-siswi mulai berdatangan menjelang bel berbunyi. Guru-guru juga sibuk di bangkunya masing-masing di ruang guru, mungkin mereka menyiapkan materi mengajar. Sesekali Gaffi tersenyum dan memberi salam pada seniornya yang melirik ke arahnya. Setelah meletakkan tas ransel di meja, Gaffi mengeluarkan laptop dan hendak memeriksa materi ajarnya.

“Assalamualaikum, Gaffi.”

Gaffi mengangkat pandangannya dan menemukan seorang perempuan berseragam serupa dengannya dan hijab coklat yang menutupi kepala. Perempuan itu melempar senyum ramah hingga kedua lesung pipinya tampak.

MeminangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang