Chapter 3

1.4K 76 0
                                    

Pov Kinn

Setelah aku melihat anakku , aku memerintahkan perawat untuk terus merawat anakku di ruangan terpisah karena aku ingin ketika Porsche sadar , Porsche lebih mementingkan kesehatan nya terlebih dahulu .

"Khun Kinn, ini form untuk nama anak mu tuan"

Aku mengambil nya lalu kembali ke ruangan Porsche. Aku menyimpan nya di meja samping ranjang Porsche.

"Apa ini ?" Ibu mengambil form itu

"Kau belum menamai anakmu, atau kau belum mempersiapkan nama bersama Porsche"

"Sudah , hanya saja aku ingin menamainya jika Porsche sudah siuman"

"Aku yakin apapun keputusan mu Porsche akan senang"

"Jangan menunda nunda untuk menamakan anak , nama itu doa untuknya" ucap ayah

"Benar itu Kinn" jawab ibu membenarkan pernyataan ayah

"Kalian kembali lah ke hotel"

"Owh kau mengusir ku Kinn" tanya ibu

"Bukan begitu , aku sangat berterima kasih pada ibu sudah menjaga Leonardo dan Catleya ketika ku sedang kesal karena semuanya"

"Nama yg bagus Kinn" terkejut nya ibu

"Dipanggil dengan sebutan apa mereka ?" Tanya ayah penasaran

"Aku dan Porsche sudah menyetujui nya untuk memanggilnya Leo dan Leya"

Ayah dan ibu saling menatap serta mengangguk menyetujui percakapan ku

"Kembalilah kehotel , beristirahat lah serta bawa Thankun , Kim dan Porchay"

"Thankun sudah kembali" kata ayah

"Baiklah ibu mengerti, kau jangan terlalu banyak berfikir Kinn. Percayalah Porsche akan sadar"

"Untuk pekerjaan, tinggalkan saja . Aku akan mengurus nya"

"Kau yakin ?" Sentak ayah

"Jangan , kau tidak perlu memikirkan pekerjaan biar ayah saja . Yg terpenting Porsche dan anakmu untuk saat ini" tegas ibu mengambil berkas berkas pekerjaan

"Ayo pulang ke hotel" ibu menarik ayah untuk keluar

"Kalau ada apa apa , hubungi ayah" aku mengangguk

Semua sunyi dan hening .

"Ku mohon sadar lah Porsche" aku memegang tangan nya penuh dengan harapan

Pov Porchay

"Tapi ibu, aku ingin menunggu phi Porsche sampai phi Porsche sadar"

"Sayang , kau juga harus menjaga kesehatan mu"

"Tapi ... Aku mohon" aku memegang tangan ibu

"Bicaralah pada Kinn, Ibu tidak bisa melarang mu karena bagaimanapun Porsche kakakmu"

"Ayo aku antar" kata phi Kim

"Ibu dan ayah menunggu di mobil"

Aku dan phi Kim mengangguk lalu bergegas ke ruangan phi Porsche.

"Ku harap , aku diperbolehkan phi"

"Hem , tenang lah . Sekeras apapun Kinn , aku berharap Kinn masih mempunyai hati"

Sesampainya di pintu ruangan phi Porsche . Aku membuka pintu perlahan berjalan ke arah phi Porsche melihat phi Kinn yg sedang menggenggam tangan phi Porsche dengan erat .

"Kau tidak kembali ke hotel ?"

"Phi Kinn, aku ingin di sini sampai phi Porsche tersadar"

"Kau juga harus jaga kesehatan mu"

KEYAKINAN HATI S3 (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang