Chapter 8

987 72 6
                                    

Pov Porchay

"Kau tidak ingin jujur padaku Chay ?" Tanya phi Kim

"Tidak ada phi , sungguh tidak ada" ketusku

"Hem baiklah , memang aku tidak pantas tahu walau aku kekasihmu" kesal phi Kim

Aku terdiam , iya memang aku menjadi murung serta mendiamkan phi Kim dari rumah sakit sampai ke jet pribadi menuju Thailand

"Apa aku boleh bertanya sesuatu pada phi Kim ?" Aku menoleh ke arah phi Kim

Tetapi phi Kim tidak menjawab karena phi Kim bersengaja memakai earphone dengan volume besar sampai aku terdengar jelas suara musik nya dengan memantau ponselnya dengan fokus

Aku membuang nafas berat kembali ke arah jendela melihat awan yg begitu cerah seperti kabut yg tipis

Apa sebaiknya aku mengakhiri hubunganku dengan phi Kim ?

Pov Porsche

"Hem , bagaimana jika kita kembali ke Thailand bersama sama"

"Wah ide bagus Porsche" ucap Pete

"Honey" rengek Vegas pada Pete

Pete menengok ke arah Vegas dengan senyum sumringah

"Hemm , iya iya aku tidak lupa Vegas" ucap Pete

"Kenapa ?" Tanyaku pada Pete

"Kita ingin jalan jalan bersama velicia" bisik Pete

"Hemm baiklah" aku mengangguk paham

Kinn kembali ke ruanganku setelah mengurusi berkas berkas rumah sakit dan baju bayi yg masih berlabel untuk didonasikan supaya besok pagi langsung bisa pulang tanpa hambatan .

"Semua sudah beres baby" Kinn mendekatiku tetapi aku masih enggan untuk berbicara dengan Kinn walau didepan Vegas Pete

Pov Kinn

Vegas , Pete dan Velicia pamit pulang ke hotel untuk beristirahat . Mereka berpergian membawa bayi tentu mengikuti perasaan bayinya . Itu menjadi pelajaran ku nanti dengan porsche jika berpergian jauh membawa Leo dan Leya .

"Makanlah baby"

Aku membawa makanan Porsche untuk di dekatkan di ranjang nya , lalu mengambil Leo yg berada di pelukan Porsche.

Porsche masih tidak ingin berbicara denganku karena pertanyaan terakhir yg belum aku jawab .

"Makanlah terlebih dahulu setelah itu aku akan membahasnya" kataku pelan di depan wajah Porsche

Porsche hanya melihat tajam dari ujung matanya walau tangannya tetap memegang sendok .

Aku tersenyum tipis dan menggendong Leo dengan erat .

"Lihatlah baby, papamu begitu kejam pada Daddy"

Aku melihat Leya yg masih tertidur pulas di ranjang mungilnya , menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kaki . Masih tidak percaya bahwa Porsche melahirkan bayiku yg begitu sangat cantik dan tampan .

Aku melihat ke arah koper dan barang bawaan untuk memastikan kembali alih alih ada yg tertinggal . Bisa saja aku membeli nya nanti tetapi aku paham sifat Porsche. Dia akan marah jika aku membeli baru .

"Kau masih tidak ingin bicara" ketus Porsche

"Kau sudah selesai makan ?"

"Sudah habis" Porsche memiringkan piring nya yg kosong untuk diperlihatkan ke arahku

Aku tersenyum lalu menaruh pelan Leo ke ranjang mungilnya bertepatan di samping Leya .

Aku mendekati Porsche, menyimpan nampan makanan nya di meja samping ranjang Porsche. Aku duduk di samping nya .

KEYAKINAN HATI S3 (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang