Chapter 17

729 52 1
                                    

Pov Kim

Pagi buta aku bergegas kerumah Porchay dan berkali kali menelepon Noh untuk memantau ku dari kejauhan .

Aku mentancap gas mobilku . Aku berharap bisa memperbaiki hubunganku dengan Porchay .

Sesampainya,  aku memencet bel berkali kali tpi tidak ada jawaban seolah tidak ada orang di rumah . Aneh nya pun lampu di rumah nya tidak satupun menyala .

Aku menelepon Noh untuk menanyakan tentang informasi yg diberikannya .

"Apa kau yakin Porchay dirumah nya" tekanku

(Sebentar Khun Kim, aku akan ke sana)

Noh langsung mendekatiku dengan mobil , lalu turun melihat lihat ke arah rumah dan mengecek dengan dua bodyguard lainnya. 

"Kau yakin dengan informasi yg kau berikan ?" Kesalku

"Aku sungguh benar dengan itu karena aku bertanya pada Big langsung"

Iya benar Big pasti mengikuti kemanapun Kinn berada . Aku langsung menelpon Big .

Pov Kinn

"Kinn..." Lirih Porsche menatapku di depan pintu kamar mandi dengan wajah cemberut nya

Aku yg fokus pada berkas pekerjaan ku , jadi beralih kepadanya .

"Aku... Masih keluar darah" air mata Porsche mulai menetes ke pipinya

"Diam situ"

Aku langsung ke ruang pakaian ku , mencari baju Porsche. Aku menuju Porsche menggantikan pakaiannya .

"Apa itu akan ..."

"Kau merasakan sakit ?"

"Tidak" Porsche hanya menggelengkan kepala nya

"Oke , kita ke rumah sakit sekarang"

Aku menuntun Porsche berjalan pelan .

"Big , Ambilkan kursi roda dan siapkan mobil"

"Siap Khun Kinn"

Aku mengintip pintu kamar Leo dan Leya melihat mereka sedang bersama para susternya .

"Sus , aku titip Leo dan Leya . Aku akan memanggil ibu nanti"

"Siap Khun Kinn"

"Siap Khun Kinn"

Aku menutup kembali pintu , aku masih memegang tubuh Porsche pelan .

"Kau masih kuat berjalan baby"

"Emm"

Aku menelepon ibu untuk tetap memantau Leo dan Leya walau sudah ada suster , tetap masalah anak anakku , aku tidak bisa tinggalkan begitu saja .

Aku membawa Porsche ke rumah sakit , Porsche tidak kuat karena perut nya mulai merasakan perih dan kesakitan . Kini Porsche berbaring di pahaku .

"Big , kau bisa percepat"

"Siap Khun Kinn"

Porsche memegang tanganku dan tangan lainnya mengusap perut Porsche .

"Tahan baby"

Porsche tidak menjawab karena sakit yg di rasakan . Aku menyesal karena perbuatanku yg tidak di fikir lagi menyebabkan seperti ini .

Pov Porchay

Tengah malem aku memutuskan untuk menginap di rumah Neo karena aku takut jika phi Kim mengintai ku dari kejauhan .

"Ayo bro"

KEYAKINAN HATI S3 (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang