Chapter 19

785 57 7
                                    

Pov Porchay

"Apa phi Kinn memberitahu phi Porsche, aah entahlah"

"Chay" teriak Neo menghampiriku

"Kau kembali ke rumah atau ingin menginap lagi ke rumah ku ?" Lanjut Neo

"Aku pulang ke rumah saja"

"Hem kau yakin ?"

"Owh kenapa ?"

"Apa phi Kim masih tidak menghubungimu"

Aku tidak menjawab pertanyaan Neo melainkan menatapnya dengan tajam .

"Waahh tatapanmu sungguh tajam seperti ular yg ingin mematuk"

"Aku pulang" aku menepuk pundak nya langsung menunggu taxi

"Okelah , aku pulang chay" Neo ke parkiran mobil nya

Setelah ku dapatkan taxi , aku langsung menaikinya. Sebelum aku sampai ke rumah , aku berencana untuk makan di pinggir jalan tempat biasa aku dan phi Porsche makan .

"Pak , bisa turunkan di depan toko itu ?"

"Oh iya baik nak"

"Terima kasih"

Bapak nya sudah membukakan pintu lalu kembali bertanya .

"Apa mau ditunggu saja nak ?"

"Oh itu akan memakan waktu lama" ketika ku ingin menurunkan kaki ku

"Apa bapak sudah makan ?"

"Kebetulan belum nak , ini baru penarikan pertama saya"

"Oke , ayo makan bersamaku . Aku akan mentraktir nya" aku menarik tangan bapak itu

"Owh tidak tidak usah nak"

"Anggap saja temaniku makan"

"Baiklah" bapak itu mengangguk paham

Aku masuk ke toko .

"Oh nong Chay, kau kemana saja . Aku merindukan mu" ucap bibi penjual

"Hem , aku juga merindukan mu bi" aku duduk di depan karena di dalam sudah penuh

"Aku pesan seperti biasa iya bi untuk dua orang"

"Kau bersama Porsche?"

"Owh tidak , aku bersama supir taksi"

"Oh baiklah , tunggu sebentar"

Aku mengangguk dan melihat supir taksi itu menghampiri ku setelah mengambil tas dari taksinya .

Di samping mejaku , ada tiga wanita dari universitas yg sama denganku . Aku mengetahui nya karena binder yg berlogo dari universitas itu .

"Apa tidak masalah nak , jika bapak ikut makan"

"Oh tidak , tidak masalah"

"Apa uangmu cukup"

Bibi datang membawa nampan makananku

"Tenang saja pak, sekarang dia sudah sukses" ucap bibi pada supir taksi ku

"Apa yg bibi bicarakan"

"Sungguh , aku tidak berbohong bersyukurlah kau maupun phi mu tidak sombong Chay" bibi meletakan menata meja makananku

"Kau tahu ketua mafia negara ini . Itulah kakak iparnya" bisik bibi pada supir taksi itu

"Hah sungguh ? Wah hebat" reaksi supir taksi itu mengejutkan

"Bukankah menyeramkan" ledekku

"Hahaha sebelum mengenal nya memang tetapi setelah aku melihat langsung , aku sudah tidak takut Chay" ucap bibiku

KEYAKINAN HATI S3 (KINNPORSCHE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang