Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee
Vote sebelum baca, tinggalin jejak dengan komentar!
-HAPPYREADING-
****
"Lo ngapain ada di depan gue, pake acara nundukin pandangan lo, emang lo kira muka gue mirip setan?" Cerocos Qilla sesaat melihat Husain tiba-tiba ada dihadapannya.
Ya, melihat Qilla berlari keluar kampus beserta kedua temannya, Dini dan Adis. Husain langsung mengejarnya dan mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantor tempatnya bekerja.
"Pulang," hanya itu yang di ucapkan Husain.
Tapi, ucapannya Husain mampu membuat kedua tangan Qilla mengepal.
"Lo kenapa sih nyebelin banget? Kenapa lo nyuruh-nyuruh gue terus, emang lo siapanya gue, hah?" tanya Qila dengan nada suara yang sengaja ia taikan.
"Calon suami kamu."
Dini dan Adis yang mendengarnya hanya saling melemparkan pandangan, menurut mereka berdua Husain sangatlah tampan, wajahnya asia, tetapi alisnya tebal, serta hidung yang mancung seperti perosotan dan bermata hitam kecoklatan.
Ya, Husain setampan itu.
Lantas mengapa Qilla tidak mau membuka hatinya untuk Husain?
"Boleh minta nomer hp lo gak?" Tiba-tiba Adis, temannya Qilla menyodorkan ponselnya pada Husain.
Husain menggelengkan kepalanya. "Kalau gak diijinin calon istri saya, saya gak bisa."
"Gue becanda doang kali, ngetes, siapa tau aja lo ke goda sama gue," ujar Adis, ia kembali menarik ponselnya yang tadi ia sodorkan pada Husain. "Ya, berati lo emang calon suami yang baik."
Dini menahan tawanya, ia menepuk pundak Adis. "Sabar Dis, gak semua cocok tergoda sama lo."
"Cabut yuk, ah!" Ajak Adis.
Adis menarik tangan Dini sembari berjalan meninggalkan Qilla yang masih berdiri menatap Husain.
"Gue duluan," ujar Dini sembari melambaikan tangannya.
Sekarang yang tersisa tinggal Husain dan juga Qilla.
"Puas lo?" Qilla menatap Husain dengan tajam, seraya memukul dada bidang Husain.
"Astagfirullah!" Husain yang replek ia mendorong tubuh Qilla, hingga terjatuh ke jalanan.
Membuat Qilla meringis kesakitan, karena dorongan Husain cukup membuatnya terdorong lumayan jauh.
"Awsssss sakit, bego!" Umpat Qilla.
"Bukan mahram, Qil. Maaf," kata Husain sembari memohon maaf.
Tiba-tiba Rafto datang dengan helm HJC RPHA 11 PRO warna hitamnya yang ia tenteng ditangannya.
"Lo kenapa, lo gapapa Qil?" Tanya Rafto, ia jongkok sembari membantu Qilla untuk berdiri.
"Gue gapapa, tapi manusia astral satu ini," Qilla nunjuk Husain. "Buat gue naik darah, Raf! Bawa gue dari sini, please!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Teen FictionIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...