18. Hampir

50.7K 2.9K 1.1K
                                        

Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28

Kalian asal mana? ➡️

Baca sambiln ngapain? ➡️

Kalian tau nggak, dengan kalian vote dan komentar itu bikin Holi semangat buat lanjutin cerita ini:)

800 vote + 1k komentar
untuk double up!

-HAPPY READING-

****

Husain berdiri dari tempat duduknya, ia memegang tangan Qilla. "Kita makan dulu, ya?"

Qilla menepis tangan Husain. "Ngajak makan sih, ngajak makan! Tapi, bisa nggak usah pegang tangan gue, gak?"

"Iya, maaf, ayo."

Qilla berjalan dibelakang Husain, entahlah ia tidak mengerti mengapa Husain bisa bertahan sejauh ini padanya, padahal sikap Qilla pada Husain jauh dari kaya baik. tetapi jujur saja Qilla juga tidak bisa jika harus kehilangan Husain.

Walaupun sampai saat ini, Qilla masih menyangkal jika dirinya mencintai Husain.

"Mau makan apa Qilla?" Tanya Husain setelah mereka duduk di meja makan yang sudah tersedia di villa ini.

"Lo yang masak?" Bukannya menjawab, Qilla malah bertanya balik.

Husain mengangguk pelan. "Kamu mau bantuin saya masak."

"Gue nggak suka masak, gue nggak mau masak."

Husain terkekeh pelan. "Yaudah saya yang masak, mau dipasakin apa istri?"

"Nasi goreng kecap, jangan pakai bawang putih, harus pakai telor mata sapi setengah matang yang kuningnya caik."

"Ada lagi?" Tanya Husain.

"Itu aja," kata Qilla.

Sembari menunggu Husain memasakan makanan untuknya, Qilla mengambil ponsel Husain yang tergeletak di atas meja. Karena Qilla penasaran, akhirnya ia membuka isi ponsel tersebut.

Qilla menutup mulutnya ketika ia melihat pesan masuk dari Adis, sahabatnya sendiri. Ya, Adis kembali mengirim pesan singkat pada Husain, walaupun kelihatannya Husain mengabaikan Adis.

 Ya, Adis kembali mengirim pesan singkat pada Husain, walaupun kelihatannya Husain mengabaikan Adis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Qilla tidak berniat membalasnya, ia kembali meletakan ponselnya Husain pada meja.

Setelah menunggu sepuluh menit, Husain kembali duduk disebelah Qiilla dengan membawa nasi goreng spesial buatannya untuk Qilla.

Husain tersenyum. "Kalau gak enak bilang, ya."

Qilla diam.

Qilla mulai mencicipi makanan yang diberikan oleh Husain, namun saat suapan pertama selesai, Qilla memuntahkan begitu saja makanannya.

Hushaqilla (Selesai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang