Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen dulu? ➡️
Baca sambil ngapain? ➡️️
Kalian tau nggak, dengan kalian vote dan komentar itu bikin Holi semangat buat lanjutin cerita ini:)
1k + 1k komentar
untuk double up! Bisa?-HAPPY READING-
****
Clek!Iqbal membuka pintu kamarnya Qilla, matanya tertuju pada Qilla yang sedang meneteskan air matanya, sembari mengadahkan tangannya. Ya, setelah selesai melaksakan ibadah sholat isya Qilla terus berdoa memohon pada sang Pencipta agar suaminya segera pulang, karena dua hari sudah Husain tidak memberinya kabar.
"Ya, Allah aku tahu, aku banyak salahnya, rasanya nggak pantas aku meminta banyak hal kepadamu, terlebih aku selalu beribadah disaat aku membutuhkanmu saja, maafkan aku ya Allah, tapi aku mohon ya Allah, kembalikan Husain padaku, aku menyayanginya, sungguh."
Iqbal yang mendengarnya langsung ikut meneteskan air matanya, ia juga menutup pintunya dan mengurungkan niat nya untuk menemui adiknya itu.
Saat ini Iqbal memang tinggal dirumahnya Qilla, ia ingin menemani Qilla sampai Husain pulang.
"Bang iqbal?" Tanya Qilla, sepertinya Qilla sadar akan iqbal yang membuka pintu kamarnya.
Iqbal kembali membuka pintu, ia melangkah mendekati Qilla dengan senyuman nya yang mengembang.
Iqbal menyentuh puncak kepala Qilla, ia memeluknya. "Abang pasti nemuin Husain, Husain pasti pulang."
Qilla hanya diam, ia bahkan tidak menjawab, dan membiarkan Iqbal memeluknya.
"Abang mau pergi dulu, kamu hati-hati, ya dirumah?" Pinta Iqbal.
"Abang mau kemana? Lagian yang harus hati-hati itu lo bang bukan gue, kan, lo yang mau keluar rumah," Kata Qilla.
Iqbal terkekeh pelan. "Abang bisa jaga diri, jadi nggak usah lo hati-hatiin gue."
"Janji, ya, pulang bawa Husain?"
Iqbal mengangguk, tanpa menjawab. Bukannya ia tidak mau menjawab, hanya saja ia takut jika ia tidak menepati janjinya.
Iqbal membalikan badanya, ia melangkahkan kakinya, namun saat ia menyentuh pintu, ia teringat akan pesan yang disampaikan oleh Adis, temannya Qilla. Ya, dengan singgah iqbal membalikan badannya lagi, mendekat pada Qilla dan tangannya mulai menyentuh perutnya Qilla.
"Kata Adis, kamu lagi hamil, ya?" Tanya Iqbal sembari mengelus perutnya Qilla, ia juga membungkukan badannya dan mendekatkan telinganya pada perutnya Qilla.
"Abang mau punya ponakan berapa?" Tanya Qilla sembari terkekeh pelan.
Iqbal mendongkrakan kepalanya, ia menatap Qilla. "Jadi, kamu beneran hamil?" Tanya Iqbal lagi, seakan memastikan.
Qilla mengangguk pelan. "Iya."
"Abang mau punya ponakan kembar dua belas, boleh yaa?" Pinta Iqbal.
Qilla mengerutkan bibirnya. "Kalau kembar dua boleh, kalau kembar dua belas gamau, emang gue kucing!"
Iqbal tertawa. "Kembar berapa aja gapapa, asalkan lo harus janji sama abang, jaga kesehatan lo, gaboleh cape-cape, pokonya harus lebih sayang sama diri sendiri, janji?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Teen FictionIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...