Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Umur kalian berapa? ➡️
Note: kalau yang lupa alur, baca dulu bab sebelumnya yaa, biar langsung konek hhee
Vote sebelum baca, tinggalin jejak dengan komentar yaa:)
****
"Lo semua tau nggak sih, gue sekarang sama si manusia purba itu, tinggal satu atap berdua," ujar Qilla pada kedua temannya, Dini dan Adis.
Ya, saat ini Qilla sudah mulai masuk kuliah, cuti nikahnya sudah selesai. Tapi, seperti biasa Qilla malah menghabiskan waktunya di kantin, padahal saat ini ada mata kuliah yang sedang berlangsung.
"Berati Husain ngeliat muka jelek lo dong? Pasti dia liat lo ileran tuh!" Kata Adis sembari tertawa.
"Bener juga tuh, lo kan, suka ileran kalau bangun tidur, mana rambut acak-acakan, terus lo kalau tidur nggak bisa diem." Dini melanjutkan, ia dan adis dulu memang pernah menginap di kamarnya Qilla, jadi mereka tahu banyak tentang Qilla saat bangun tidur.
"Emang lo bedua engga? Mana ada yang bangun tidur cantik!" Cetus Qilla.
"Ya, gue sih cantik! Buktinya banyak yang suka sama gue!" Adis mulai membanggakan dirinya.
"Tapi, Husain suaminya Qilla nggak suka tuh sama lo, di tolak mentah-mentah lo waktu minta nomer hp dia, kalau gue jadi lo sih mending cabut ke mars!" Ledek Dini.
Ya, beberapa waktu lalu saat Husain pertama kalinya mengantar Qilla ke kampus, Adia bertemu dengannya dan tanpa merasa tidak enak, Adis meminta nomer ponselnya Husain.
Qilla menaikan satu alisnya. "Lo minta nomer suami gue? Mau jadi pelakor lo?"
Qilla berkata seoalah ia tidak suka Adis meminta nomer ponsel suaminya, seakan tidak ada yang boleh merebut Husain darinya termasuk Adis.
"Ya, gue iseng aja siapa tau suami lo ke goda sama gue! Tapi, nyatanya natap gue aja dia engga, emang dikira gue setan!" Celetuk Adis.
"Lo cemburu?" Tanya Dini.
"Engga!" Samber Qilla dengan cepat. "Ya, gue gamau aja lo ada hubungan sama suami gue, apalagi sampai suka!"
"Itu apa namanya kalau cemburu?" Tanya Rafto yang tiba-tiba datang menghampiri mereka bertiga.
Sebenarnya sedari tadi, Rafto berdiri dibelakangnya Qilla, ia mendengarkan Qilla berbicara dengan kedua temannya itu.
Rafto duduk disebelah Qilla, ia membawa pop ice dan nasi goreng untuk Qilla.
"Kamu belum sarapan, kan?" Tanya Rafto memastikan, karena sebelumnya Qilla memang mengatakan tidak sempet sarapan karena kesiangan.
"Aku nggak cemburu Rafto," ujar Qilla, ia menatap wajah Rafto dengan cemas, takut jika Rafto memikirkan hal yang tidak-tidak tentangnya.
"Gapapa juga kalau cemburu," Rafto tersenyum, membalas tatapan Qilla dengan hangat.
"Eumm, kayaknya kita mending ke toilet aja deh, Dis?" Ajak Dini pada Adis.
"Mau ngapain? Makanan gue belum abis!" Kata adis.
Dini yang kesal karena Adis tidak paham, ia akhirnya menarik pergelangan tangan Dini, membuat keduanya berdiri dari tempat duduknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/326637501-288-k279026.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Genç KurguIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...