Sebelum baca, ada baiknya follow wattpad Holi dulu, biar ada notifikasi masuk. holipehh28
Absen Hadir disini ➡️
Baca sambil ngapain? ➡️
Tahu cerita ini dari mana? ➡️
Vote sebelum baca, tinggalin jejak dengan komentar yaa:)
700 vote + 1k komentar
untuk double up!-HAPPY READING-
****
"HUSAAIIIINNNNNN, KENAPAAAA LO PELUK GUEEEE?!" Teriak Qilla sesaat menemukan tangannya melingkar di pinggang Husain.
Husain yang mendengar teriakan Qilla, ia membuka matanya, ia mendongkakan wajahnya melihat Qilla.
"Tumben kamu bangun sebelum subuh duluan?" Bukannya menjawab Husain malah bertanya balik.
"GUE TANYA SAMA LO! KENAPA LO PELUK-PELUK GUE!"
Husain terkekeh pelan. "Kamu yang peluk aku Qilla, liat tangan kamu yang peluk aku."
Qilla melirik tangannya dan ternyata benar, Qilla baru sadar jika yang memeluk dulaan adalah dirinya.
Akhirnya karena Qilla Merasa ucapan Husain benar adanya, sekaligus malu ia langsung menarik tangannya. "Gu--e khilaf! Jangan kepedan lo!"
"Hmm, Kamu juga lupa siapa yang semaleman minta ijin buat peluk aku?"
Qilla diam.
Saat ini bahkan kedua pipinya merah merona, karena ia mulai mengingatnya jika yang salah itu dirinya sendiri, tetapi ia malah memaki-maki Husain.
"Gue mau mandi dulu!" Ujar Qilla dengan ketus dan berupaya memperlihatkan wajah cemberutnya.
Namun, itu tidak berhasil, Husain keburu melihat wajah Qilla yang memerah.
"Mau mandi bareng saya?" Tawar Husain.
Qilla membulatkan matanya. "Lo mau apain gue, haa??"
Husain tertawa kecil. "Saya nggak akan ngapa-ngapain kamu Qilla, saya cuma ngajak kamu mandi bareng."
"Dasar suami mesum!" Celoteh Qilla, ia segera bergegas turun dari atas ranjangnya.
"Saya gak akan menawarkan dua kali," Husain kembali meledek Qilla, ia kali ini menahan tawanya, karena Qilla menatapnya dengan tatapan seperti ingin memakannya hidup-hidup.
"Mau burung lo gue tendang?!"
"Saya nggak punya burung Qilla, kamu mau burung? Nanti sepulang ngantor, saya beliin kamu burung, mau model kayang gimana burungnya? Hmm?"
"Aaaaaaaaaaaa lama-lama gue gila satu rumah sama lo! Bisa nggak sih lo di telan bumi?" Teriak Qilla.
"Gatau Qilla, nanti saya tanya sama profesor saya."
"Bodo amat, capek gue mau mandi!"
"Tunggu dulu Qilla."
"Apa lagi?"
"Beli burungnya di online aja, ya? Nanti kamu pilih terus chek out."
Qilla tersenyum dengan sinis. "Gak jadi gue maunya kucing."
"Tapi, saya nggak suka kucing Qilla."
"Ya, gue maunya kucing!"
"Tapi, Qilla saya--"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hushaqilla (Selesai)
Teen FictionIni tentang Shaqilla Khanza, Gadis sembilan belas tahun yang awalnya sangat bahagia ketika mendengar akan dijodohkan dengan sahabat Iqbal, abangnya. Namun, sial. Ternyata yang akan di jodohkan dengannya adalah, laki-laki aneh yang tidak tahu menah...